Damai Sejahtera
Percik Firman: Damai Sejahtera
Kamis, 8 April 2021
Bacaan Injil: Luk 24:35-48
Saudari/a ku ytk.,
Saat berkunjung ke rumah saudara atau umat, saya melihat ada hiasan dinding rumah yang inspiratif. Ada hiasan dinding yang bertuliskan, “Berkatilah rumah kami, Ya Tuhan”, atau “Berkatilah rumah ini, Tuhan”. Ada yang tulisannya, “Rumahku adalah rumah doa”. Ada juga tulisan, “Damai Sejahtera bagimu”.
Tuan rumah yang memasang tulisan itu tentu punya maksud dan harapan. Bukan sekedar asal pasang atau tempel di dinding rumah. Saya menduga mereka punya harapan agar rumah mereka selalu diberkati Tuhan, dijauhkan dari godaan dan gangguan, rumah mereka menjadi tempat nyaman untuk berdoa, dan damai sejahtera selalu menyertai semua anggota keluarga.
Ungkapan “Damai sejahtera bagimu” merupakan ungkapan yang sangat terkenal. Bisa kita temukan dalam bacaan Injil hari ini. Ungkapan ini disampaikan Tuhan Yesus kepada para murid-Nya setelah Tuhan Yesus bangkit.
Dia menampakkan diri kepada para murid yang sedang takut dan bingung. Tuhan Yesus memberikan berkat “damai sejahtera” kepada mereka.
Setelah diberkati, para murid diutus untuk menyampaikan damai sejahtera itu dari Yerusalem sampai ke seluruh dunia. Yerusalem (Yeru-syalom) adalah kota damai (syalom). Diharapkan dari kota itu damai sejahtera terpancarkan ke mana-mana.
Pesan perutusan Yesus yang bangkit kepada para murid dalam Injil hari ini sangat jelas. “Dalam nama-Nya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem”. Warta kebangkitan Yesus harus disampaikan kemana-mana. Warta itu disertai dengan ajakan pertobatan dan pemberian pengampunan.
Pengampunan memberikan kelegaan. Orang pasti senang jika diampuni. Hatinya akan lega dan damai. Yang perlu dilakukan agar diampuni dan hati lega adalah seseorang perlu membuka diri dan mengakui kesalahannya dengan jujur. Bukan menutup diri atau malah arogan.
Ini pula yang terjadi saat kita menerima Sakramen Tobat atau Pengampunan dosa. Iya khan? Ada Pengakuan, penyesalan dan membangun niat. Kerahiman dan pengampunan dari Allah pasti akan dianugerahkan pada kita manusia.
Mari kita menjadi saksi kebangkitan Tuhan Yesus dengan mengajak orang bertobat (hidup baik) dan memberi maaf kepada orang yang bersalah atau menyakiti kita.
Pertanyaan refleksinya: Sudahkah Anda menjadi pembawa damai di dalam keluargamu, di komunitasmu, dan lingkungan sekitarmu? Berkah Dalem dan Salam Teplok dari Bumi Mertoyudan. # Y. Gunawan, Pr