Gusti Mesthi Paring Dalan

Percik Firman: Gusti Mesthi Paring Dalan
Selasa, 29 Maret 2022
Bacaan Injil : Yoh 5:1-16

Saudari/a ku ytk.,
Merenungkan bacaan Injil hari ini, saya teringatkan akan pengalaman seorang pasutri yang lama berdoa dan mengharapkan belaskasih Tuhan dalam hidup rumah tangganya. Pasutri itu sudah beberapa tahun menikah dan belum diberi keturunan. Siang malam mereka berdoa pada Tuhan. Aneka usaha pun dilakukannya.

Mereka tidak pernah menyerah. Mereka tidak putus asa. Mereka percaya bahwa pertolongan dan belaskasih Tuhan pasti datang. Pada usia pernikahan ke-5 mereka baru diberi keturunan. Si isteri hamil. Dua tahun kemudian anak kedua pun lahir.

Dalam bacaan Injil hari ini, kita disadarkan bahwa Tuhan itu peduli dan berbelaskasih kepada kita. Bagi Dia tidak ada yang mustahil. Dikisahkan ada seseorang sudah menderita sakit selama 38 tahun. Ia telah mengalami beban hidup dan kekecewaan yang berkepanjangan, karena tidak disembuhkan. Tapi ia tetap mengharapkan pertolongan dari Allah.

Belas kasihan yang diharapkan tidak pernah kunjung datang, padahal ia berada di tempat yang bernama kolam Betesda, yang berarti : Rumah Belaskasih (House of Mercy). Akhirnya kesembuhan datang melalui Yesus. Dengan belas kasih-Nya Yesus berkenan menolongnya meski hari sabat.

Yesus bertanya kepadanya: “Maukah engkau sembuh?” Siapa orangnya yang tidak mau jika ditawari seperti itu setelah sekian lama berharap sembuh. Iya khan? Maka, jangan sekali-kali kita putus harapan. Waktu Allah untuk mengulurkan tangan kepada kita mungkin segera akan datang. Tinggal nunggu waktunya dan nunggu siapa “sang perantara” berkat Allah itu.

Mungkin di antara kita ada yang pernah atau sedang mengalami hal yang sama. Kita sudah lama berharap dan berdoa, permohonan kita belum dikabulkan. Rahmat Allah tidak segera diberikan.

Seperti suasana di sekitar kolam Betesda tadi, kita bisa merasakan hal yang sama. Tempat yang diharapkan ada belaskasih dari orang-orang sekitar, ternyata yang dirasakan malah sikap permusuhan, sikap menjatuhkan, menghakimi, dan saling menyakiti. Mereka berebut siapa yang duluan masuk ke kolam. Mereka tidak peduli orang-orang di sekitarnya.

Bahkan ada yang menyalahkan Yesus karena menyembuhkan pada hari Sabat. Mungkin suasana seperti itu bisa terjadi di keluarga kita, komunitas kita, di lingkungan, di paroki kita, tempat kerja kita yang notabene banyak saudara seiman.

Sabda Tuhan hari ini mengingatkan kepada kita: ketika kita berbeban berat, datanglah kepada Yesus. Ketika kita dalam kesulitan dan penderitaan, datanglah pada Yesus. Ketika membutuhkan belas kasihan, datanglah pada Yesus.

Bukalah hati akan kehadiran Tuhan untuk berkarya dalam hidup kita. Karena Dialah satu-satu-Nya pribadi yang tidak akan pernah mengecewakan kita. Ia bisa mendobrak aturan demi keselamatan jiwa. Percayalah, Gusti mesthi paring dalan (Tuhan pasti memberi jalan).

Hari ini, ketika Tuhan menawarkan kepada kita, “Maukah engkau sembuh?”, apakah jawaban Anda? Dan bersediakah Anda dipakai Allah menjadi “perantara” berkat Allah untuk sanak-saudara kita yang membutuhkannya?

Semoga Anda yang sedang sakit segera diberi kesembuhan. Berkah Dalem dan Salam Teplok dari MeSRA (Mertoyudan Spiritual Rest Area). # Y. Gunawan, Pr

Similar Posts