Saling Mendekat

Percik Firman : Saling Mendekat
Senin, 28 Maret 2022
Bacaan Injil: Yoh. 4: 43-54

Saudari/a ku ytk,.
Saat saya masih kecil, setiap musim panen ada group kesenian tradisional “ledek” yang mengamen dari desa ke desa. Biasanya timnya ada 4-5 org. Ada yang main musik gamelan dan penari sekaligus penyanyi. Mereka membawa obor atau oncor. Sekarang kesenian seperti itu sudah jarang ada di desa.

Mereka mengubah strategi. Saya lihat mereka sekarang tampil di perempatan atau pertigaan jalan yang ada lampu merahnya. Dari pagi sampai sore mereka mengamen. Ada musik, joget dan lagunya. Mereka pakai kostum yang khas dan wajah dirias.

Untuk mendapatkan rejeki, mereka kreatif, proaktif dan punya inisiatif. Dan biasanya kita yang lewat jalan itu lebih menghargainya dan rela memberikan sumbangan untuk group seperti ini daripada yang cuma minta-minta. Iya nggak?

Keselamatan atau berkat Allah juga membutuhkan kerja sama dan proaktif dari pihak manusia. Tuhan menyediakan rahmat dan manusia diajak untuk mau berusaha meraihnya. Kedua pihak perlu saling mendekat. Tidak cuma “kridho lumahing asta” (tidak hanya meminta tanpa ada usaha).

Allah sudah mengulurkan rahmat, manusia perlu berusaha menggapainya dengan angkat pantat dan bergerak mendekati Allah. Istilah dosen teologi saya waktu itu, “Teologi Angkat Pantat”. Jadi, ada dua gerakan yang saling mendekat dari kedua pihak. Dan terjadilah klik keselamatan.

Dalam bacaan Injil hari ini Tuhan Yesus telah datang dari Yudea ke Galilea-Kana. Dan ada seorang pegawai istana di Kapernaum yang pergi menemui Yesus di Galilea. Ia memohon supaya Yesus menyembuhkan anaknya, sebab anaknya itu hampir mati.

Orang itu mau datang tergopoh-gopoh dari Kapernaum ke Kana untuk menemui Yesus. Hal ini menunjukkan bahwa ia percaya bahwa Yesus bisa menyembuhkan anaknya.

Ada dua gerakan di sini: Yesus datang dan si pegawai istana mendekat menemui Yesus. Akhirnya, mukjizat kesembuhan pun terjadi. Penyembuhan kepada anak pegawai istana itu merupakan karya mukjizat yang kedua yang dilakukan Tuhan Yesus.

Pertanyaan refleksinya, apakah Anda percaya bahwa Tuhan Yesus dapat menyembuhkan Anda atau saudara Anda yang sedang sakit saat ini? Bersediakah Anda “angkat pantat” mendekati-menemui Yesus Sang Juru Selamat dan sang pembawa rahmat Allah?

Marilah pada masa Prapaskah ini kita terus memperbarui relasi keakraban kita dengan Tuhan. Semoga masa Prapaskah menjadikan “sing adoh dadi caket, sing wis caket samsaya rumaket kaliyan Gusti” (yang jauh makin dekat, yang sudah dekat makin akrab dengan Tuhan). Berkah Dalem dan Salam Teplok dari MeSRA (Mertoyudan Spiritual Rest Area). # Y. Gunawan, Pr

Similar Posts