Manunggil ing Gusti lan Hamberkahi
Percik Firman : Manunggil ing Gusti lan Hamberkahi
Kamis, 15 Juli 2021
PW Santo Bonaventura
Bacaan Injil: Mat 11:28-30
“Datanglah kepada-Ku, kalian semua yang letih lesu dan berbeban berat ….jiwamu akan mendapat ketenangan” (Mat 11:28-29)
Sdri/a ku ytk.,
Di dalam Bacaan Injil pada Peringatan Wajib Santo Bonaventura (Uskup dan Pujangga Gereja) ini, Tuhan Yesus mengundang kita untuk datang kepada-Nya. Siapa pun yang sedang letih lesu dan berbeban berat diundang datang kepada-Nya.
Dia menjanjikan kelegaan dan ketenangan. Datang kepada-Nya berarti berdoa memohon kekuatan dan rahmat kepada-Nya. Kita Bersatu dengan Kristus. Manunggil ing Gusti.
Tuhan Yesus juga mengajarkan kepada kita, agar kita memikul kuk yang dipasangkan-Nya atas kita, bersama dengan Dia. Apa itu kuk? Dalam kehidupan sehari-hari, kuk adalah kayu lengkung yang dipasang di tengkuk kerbau (lembu) untuk menarik bajak, pedati, gerobak, dsb.
Kata ‘kuk’ di dalam Alkitab memiliki makna yang sangat menarik. Kata ‘kuk’ ini bisa berarti banyak hal, antara lain: penindasan, berada di bawah suatu kekuasaan, bergabungnya dua orang menjadi satu seperti halnya dengan menggabungkan dua hewan menjadi satu. Kuk diletakkan di pundak kedua hewan tersebut, lalu bajak dipasang di antara keduanya.
Tuhan Yesus mengajarkan kepada kita agar kita memikul beban kuk ini bersama-Nya agar kita beroleh kelegaan. Sebab sama seperti dahulu bangsa Yahudi menerima pertolongan Tuhan, demikianlah kini kita pun dapat memperoleh pertolongan-Nya, asalkan kita mau datang kepada-Nya, dan mau mengikuti semua perintah-Nya.
Santo Bonaventura (1221-1274) yang kita peringati hari ini adalah pribadi yang rendah hati, beriman, dan mengandalkan Tuhan. Ketika kecil dia sakit-sakitan. Ia lahir di Bagnoregio, sebuah kota di Provinsi Viterbo, Italia tengah (±120km dari Roma).
Bangunan rumah di Bagnoregio unik dan khas. Letaknya yang berada di atas bukit tampak seperti mengambang. Bukit ini terbuat dari lapisan batu vulkanik khas Italia tengah yang terbentuk setelah letusan gunung berapi beberapa ribuan tahun yang lalu. Saya bersyukur dan kagum saat berziarah ke sana.
Bonaventura bergabung dengan Ordo Fransiskan (OFM) yang pada waktu itu masih baru. Ia menjadi penulis terkenal. Meskipun demikian, ia selalu bersikap rendah hati. Kasihnya kepada Tuhan demikian besar, sehingga orang memanggilnya dengan sebutan “Doctor Seraphicus (Malaikat)”.
Pada tahun 1273, Paus Gregorius X mengangkat Bonaventura menjadi Kardinal. Ia berjasa besar dalam Konsili Lyon tahun 1274. Bonaventura wafat secara mendadak pada 1274. Paus berada di sisinya ketika ia wafat. Ia dinyatakan santo tahun 1482 oleh Paus Sixtus IV. Pada tahun 1588, Paus Sixtus V memberinya gelar Pujangga Gereja.
Yang menarik, sebelum wafat, Kardinal Bonaventura ini meninggalkan warisan nasihat yang sangat inspiratif: “Jika kamu bertanya bagaimana hal-hal semacam itu dapat terjadi, carilah jawabnya dengan rahmat Tuhan, bukan dengan ajaran; carilah dengan kerinduan hati, bukan dengan pengetahuan; dan carilah dengan doa, bukan dengan penyelidikan.”
Pada hari ini UNIO Paguyuban Imam Diosesan Keuskupan Agung Semarang (KAS) merayakan ulang tahun ke-66. UNIO KAS didirikan di Seminari Menengah Mertoyudan tanggal 15 Juli 1955. Dirgahayu UNIO KAS dan proficiat untuk Bapak Uskup dan para imam Diosesan/ Praja. Semoga makin guyub, manunggil ing Gusti, dan hamberkahi. Berkah Dalem dan Salam Teplok dari MeSRA (Mertoyudan Spiritual Rest Area). # Y. Gunawan, Pr