Mempersiapkan “Palungan Hati”

Percik Firman: Mempersiapkan “Palungan Hati”
Minggu Adven I, 29 November 2020
Bacaan Injil : Markus 13:33-37

“Hati-hatilah dan berjaga-jagalah! Sebab kamu tidak tahu bilamanakah waktunya tiba” (Markus 13:33)

Saudari/a ku ytk.,
Persiapan itu penting. Dengan persiapan yang baik, diharapkan segala rencana berjalan lancar. Segala keinginan bisa terwujud. Dalam hitungan hari, para siswa akan menjalani Penilaian Akhir Semester (PAS). Termasuk para seminaris di Seminari Mertoyudan. Hari-hari ini mereka mengadakan persiapan. PAS akan dilaksanakan tanggal 1-10 Desember 2020.

Dalam tradisi masyarakat kita, sebuah pesta biasanya dipersiapkan dengan sebaik-baiknya. Iya nggak? Harapannya, agar pesta itu berjalan dengan lancar dan makin memberi makna bagi yang merayakannya. Misalnya, jika sebuah keluarga mau “mantu”, pasti ada aneka persiapan lahir dan batin.

Di antaranya membentuk panitia, mengadakan rapat, bersih-bersih rumah, menyiapkan petugas liturgi untuk misa pernikahan di gereja, merancang acara resepsi, si calon manten menerima Sakramen Tobat sebelum pernikahan, dsb.

Demikian pula dengan perayaan kelahiran Tuhan Yesus atau Natal. Tema Natal tahun 2020 adalah “Mereka akan menamakan-Nya Imanuel”. Perayaan Natal kita persiapkan secara lahir dan batin dengan masa Adven.

Kita tahu bahwa kata “adven” itu berasal dari bahasa Latin yaitu adventus (ad artinya “ke arah”, dan ventus dari kata kerja veno artinya “yang datang”). Maka, kata “adventus” berarti ke arah yang datang atau kedatangan.

Mulai hari ini kita memasuki masa Adven, yang dibuka dengan Minggu Adven Pertama. Minggu Adven Pertama adalah awal Tahun Liturgi yang baru. Sekarang ini kita memasuki Tahun Liturgi B.

Masa Adven merupakan masa penantian penuh harapan dan sukacita akan kedatangan Tuhan, sekaligus masa persiapan Natal dengan sikap pertobatan. Masa ini penting supaya kita semua layak dan pantas merayakan Natal sekaligus dapat menikmati berkat Tuhan dari perayaan Natal nantinya.

Pada masa Adven, umat Katolik sering melakukan ulah kesalehan yang baik, yang berakar selama berabad-abad. Ulah kesalehan ini bertujuan untuk membantu mempersiapkan kita dalam menyambut kedatangan Sang Mesias. Semua ulah kesalehan ini mengingatkan kita akan Sang Mesias yang telah dinubuatkan oleh para nabi.

Dalam bacaan Injil hari ini, Tuhan Yesus mengingatkan kita untuk berjaga-jaga. “Hati-hatilah dan berjaga-jagalah! Sebab kamu tidak tahu bilamanakah waktunya tiba”. Berjaga-jaga pada zaman now bisa dimaknai dengan BSB, yaitu: Bertobat, Sukacita dan Berharap.

Sikap BSB-itulah yang perlu dibangun dalam berjaga-jaga menyongsong kedatangan Tuhan. Pesan Adven untuk berjaga-jaga senantiasa relevan sepanjang zaman, karena kita tidak pernah tahu kapan hari Tuhan tiba.

Selama masa Adven, secara khusus kita diajak untuk mengembangkan hidup beriman dan sosialnya dengan berbagai kegiatan, yaitu kegiatan pewartaan-peribadatan (Ibadat Tobat dengan menerima Sakramen Tobat, Pemberkatan Lingkaran Korona Adven, Pertemuan Renungan Adven, Novena Natal (16-24 Des); dan kegiatan sosial (peduli kepada orang yang kecil-lemah-miskin-tersingkir-difabel, kunjungan dan bakti sosial di panti asuhan, panti jompo, SLB, dsb).

Sangat penting sebagai persiapan batin, kita menerima Sakramen Tobat agar hati kita bersih, sehingga Yesus Sang Raja Damai berkenan lahir di ‘palungan hati’ kita. Jika Yesus lahir di hati kita, maka kita akan menjadi pribadi yang memancarkan kedamaian bagi orang-orang di sekitar kita. Kita bisa memancarkan aura kasih dan aura kedamaian bagi keluarga, komunitas, tempat kerja dan masyarakat kita.

Pertanyaan refleksinya, bagaimana situasi batin Anda memasuki masa Adven di tengah pandemi Covid-19 saat ini? Marilah di awal masa Adven ini kita memohon rahmat pertobatan, sukacita dan pengharapan. Berkah Dalem dan Salam Teplok dari bumi Mertoyudan. # Y. Gunawan, Pr

Similar Posts