Panggilan Menjadi Murid Yesus
Percik Firman : Panggilan Menjadi Murid Yesus
Kamis, 15 Feb 2024
Bacaan Injil: Luk 9:22-25
“Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku” (Luk 9:23)
Saudari/a ku ytk.,
Di dalam salah satu fokus pembinaan calon imam di Seminari, dinyatakan bahwa calon imam mendalami hidup doa dan keheningan sebagai jalan untuk mengenal, mencintai, dan mengikuti Yesus Kristus. Di sana ada 3 kata kunci dalam proses kemuridan, yakni mengenal, mencintai dan mengikuti Yesus.
Bacaan Injil hari ini menguraikan bagaimana jalan kemuridan itu harus dihayati oleh para murid Yesus dan kita semua. Ada 3 syarat untuk menjadi murid Yesus, yaitu: menyangkal dirinya, memikul salibnya, dan mengikuti Yesus.
Menyangkal diri adalah menempatkan kebenaran dan kehendak Allah lebih tinggi daripada keinginan pribadi. Menyangkal diri berarti menyangkal keinginan daging kita, baik ego, ambisi, pikiran, perasaan maupun kehendak diri sendiri, lalu bertekad melakukan apa yang Tuhan Yesus kehendaki.
Penyangkalan diri melibatkan pertobatan yang terus-menerus, karena penyangkalan diri melibatkan kerendahan hati yang menjadi dasar dari pertobatan dan spiritualitas Katolik.
Memikul salib berarti mau menderita bagi Kristus dan siap menerima memanggul salibnya sendiri, bukan salibnya Yesus lho (kewanen kalau kita memanggul Salib-Nya Yesus). Menderita bisa berupa diperlakukan tidak adil, dibenci, dikucilkan, diintimidasi oleh orang lain karena status kita sebagai pengikut Kristus.
Mengikuti Yesus artinya taat melakukan sabda dan ajaran Yesus. Tuhan Yesus pernah bersabda, “Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku.” Saat kita taat melakukan firmanNya, kita sedang melangkah menuju standar seperti Yesus. Pada saat kita berkomitmen untuk menjadi murid Yesus, kita sedang belajar untuk berpikir, berperasaan, dan berkehendak seperti Tuhan Yesus.
Masa Prapaskah menjadi kesempatan bagi kita untuk tinggal dalam Kristus, membangun kembali komitmen kita agar semakin mengenal, mencintai dan mengikuti Yesus dengan lebih baik. Sing adoh dadi caket. Sing wis caket samsaya rumaket. Yang jauh menjadi dekat. Yang sudah dekat semakin akrab.
Pertanyaan refleksinya, bagaimana komitmen Anda mengikuti Yesus sampai saat ini? Apakah pikiran, perkataan dan tindakan Anda sebagai murid Kristus sudah sesuai dengan firman dan ajaran-Nya? Berkah Dalem dan Salam Teplok dari Bujang Semar (Bumi Jangli Semarang).# # Y. Gunawan, Pr