Agar Kabar Sukacita Diwartakan Kepada Sesama Dengan Cara Bertindak Yang Baik Dan Cara Hidup Yang Pantas Di Hadapan Yesus


Yang terhormat dan terkasih,
Bapak Uskup, Romo Provinsial, Para Romo,
Para Suster, Para Bruder, Para Orangtua Seminaris,
Para Donatur, Para Pemerhati Seminari dan Para Seminaris

Rahmat dan damai sejahtera menyertai kita semua.
Lima bulan saya mengemban tugas sebagai Rektor Seminari Menengah Santo Petrus Canisius Mertoyudan (SMM), maka pertama-tama salam kenal dari saya untuk saudara-saudariku yang saya hormati. Semoga saudara-saudariku semua dalam keadaan sehat penuh berkat.

Kita patut mensyukuri segala rahmat dan kasih karunia yang Allah berikan selama tahun 2024 dan menyongsong tahun 2025 dengan sukacita penuh harapan. Di akhir tahun ini Gereja memberikan tema Natal “Marilah sekarang kita pergi ke Betlehem… (Bdk. Lukas 2 : 15).” Gereja mengajak kita semua sebagai umat Kristiani untuk merenungi kembali, menanggapi dan menyambut kedatangan Kristus seperti sukacita para gembala di padang yang setelah mendengar berita sukacita dari malaikat Tuhan, mereka langsung bergegas, cepat-cepat berangkat ke Betlehem untuk berjumpa dengan Bayi Kristus.

Berjumpa dengan Yesus itulah sukacita terbesar kita. Tidak setiap orang diberi karunia itu, maka harus dimohon dengan cinta berkobar agar bisa hidup semakin dekat dengan Yesus. Bukan dekat sesaat namun kedekatan yang mengobarkan hati untuk berbagi kabar sukacita dan damai sejahtera kepada sesama. Kita mendapat mandat agar kabar sukacita diwartakan kepada sesama dengan cara bertindak yang baik dan cara hidup yang pantas di hadapan Yesus. Dengan demikian kita menjadi saksi Kristus yang nyata dalam kata, perbuatan dan karya kita demi semakin besarnya Kemuliaan Allah.

Salah satu kabar sukacita yang bisa saya sampaikan adalah pendaftar gelombang pertama ada 119. Seleksi telah dilakukan dan diterima masuk Kelas Persiapan Pertama sebanyak 63, dan Kelas Persiapan Atas sejumlah 8. Hal positifnya adalah jumlah peminat meningkat, semoga juga terjadi peningkatan panggilan imam untuk Gereja Indonesia. Kabar kurang baiknya adalah bahwa ada 5 seminaris mundur dalam waktu 5 bulan itu sehingga jumlah seminaris bulan Desember 2024 adalah 205.

Saudara-saudariku yang budiman, selama kurun waktu lima bulan saya belum berbuat banyak, sungguh pun demikian saya memiliki dambaan dan hasrat berkobar untuk membuat SMM semakin berkembang, maju dan bermutu. Fokus saya adalah pada penguatan Sumber Daya Manusia, Perbaikan dan Penambahan Sarana Prasarana dan Penguatan Keuangan untuk mendukung proses formasi Seminari yang baik.

Setelah berkeliling dan mengamati sendiri berkali-kali sarana prasarana yang ada, setelah menerima masukan dari beberapa kelompok pengunjung professional dan personal saya menginginkan agar SMM ke depan semakin aman berseri: bersih sehat rapi indah. Untuk berubah dan berbenah pasti memerlukan pemikiran, persiapan dan perhitungan anggaran yang cermat dan masuk akal.

Sejalan dengan pengembangan sarpras, peningkatan SDM Seminari mutlak perlu, maka guru dan tenaga kependidikan juga harus mendapat kesempatan baru untuk lebih berkembang dengan studi lanjut sesuai kebutuhan dan bidangnya. Untuk mendukung dua pilar di atas tentu perlu ditopang dengan pilar ketiga yakni tersedianya dana yang cukup untuk pengembangan maupun untuk kegiatan rutin formasi Seminari. Setiap ada mimpi baru pasti membutuhkan usaha dan kerja keras maka Seminari membutuhkan dukungan dan bantuan dari banyak pihak agar bisa memberikan formasi yang baik bagi seminaris dan lebih jauh SMM tetap diminati anak muda yang menanggapi panggilan hidup menjadi imam.

Setelah tahun sebelumnya SMM menetapkannya sebagai tahun Sanitas, maka tahun akademis 2024/2025 sebagai tahun Sanctitas, tahun kesucian. Sanctitas adalah salah satu pilar pembinaan dan nilai yang harus dikembangkan dalam hidup para seminaris selama menjalani pendidikan di SMM. Maka rencana, program dan kegiatan SMM selama setahun ini difokuskan untuk membentuk setiap seminaris agar bisa membangun keutamaan hidup dan menghayati semangat Injil dalam hidup mereka. Dengan fokus pada Sanctitas, tidak berarti dua S yang lain ditinggalkan karena ketiganya menyatu tak terpisahkan satu sama lain dalam proses formasi SMM.

Ada ungkapan Bahasa Latin Sanatio in radice, artinya penyembuhan sampai ke akar-akarnya. Salah satu tindakan medis untuk menyembuhkan sakit kanker adalah dengan kemoterapi, agar akar dan sel kanker dibersihkan. Saya membayangkan apa yang terjadi pada tubuh kita bisa terjadi pula jiwa dan hati kita. Membiarkan sel-sel dosa dan keburukan tumbuh dalam hati berarti memberi kesempatan roh jahat untuk menguasai hati dan budi manusia supaya rusak.

Kesucian pada hemat saya harus menyentuh akar kehidupan kita, lubuk hati dan jiwa kita, hasrat dan dambaan kita supaya bisa mengikuti panggilan Tuhan sepenuh hati sesuai dengan rahmat yang dikaruniakan kepada kita. Jiwa dan hati yang kudus belumlah cukup kalau tidak terwujud dalam cara bertindak yang memancarkan wajah Allah yang penuh kasih. “Anda tidak akan menjadi kudus tanpa memberikan diri Anda sendiri, tubuh dan jiwa, untuk memberikan apa yang terbaik dalam diri Anda bagi komitmen (mengikuti Kristus) ini.” Demikian salah satu kalimat yang ditulis oleh Paus Fransiskus dalam Seruan Apostolik Gaudete et Exsultate (25). Lebih lanjut Sri Paus menulis, “Kita semua dipanggil untuk menjadi kontemplatif pun di tengah kesibukan kita, dan menguduskan diri kita dengan melaksanakan misi kita dengan penuh tanggung jawab serta murah hati.” (26)

Saudara-saudariku yang terkasih, seruan Paus itu bagi saya adalah penghargaan atas segala karya, amal bakti dan kemurahan hati para pembaca yang murah hati sekaligus seruan agar komitmen memberikan diri tidak pernah berhenti. Apa yang ibu bapak berikan kepada putra seminari, kepada keluarga dan masyarakat sebagai wujud pemberian diri dan kemurahan hati, karya dan kesetiaan menjalankan tanggungjawab sebagai jalan mencapai kekudusan. Seruan yang sama ditujukan kepada para Seminaris bahwa pemberian diri, komitmen menjalankan tugas dan tanggungjawab serta melayani dengan murah hati adalah jalan mewujudkan sanctitas yang nyata.

Terima kasih kami kepada para pembesar kami, semua donatur yang murah hati, dan Paroki KAS dan segenap umat yang menopang SMM sampai hari ini. Semoga dengan kerjasama dan dukungan para donatur dan segenap umat beriman harapan dan cita-cita kami bisa terwujud. Akhirnya Keluarga besar Seminari Mertoyudan mengucapkan “SELAMAT NATAL DAN TAHUN BARU 2025”. Semoga kita semua senantiasa diberkati Allah dan berbuah melimpah.

Dalam kesatuan doa dan kegembiraan,
SMM, 10 Desember 2024
V. Istanto Pramuja SJ

Similar Posts