Aku Mau Jadi Imam!

Solisitasi Medan Utama

MERTOYUDAN, JENDELA – Pada hari Senin (3/2) hingga hari Kamis (7/2), para seminaris Medan Utama, yang berjumlah 52 seminaris, menjalani solisitasi (melamar) di sejumlah Lembaga Hidup Bakti (LHB) dan Diosesan. Solisitasi merupakan fase melamar ke jenjang selanjutnya dari Seminari Menengah menuju Seminari Tinggi atau Novisiat. Solisitasi tidak hanya sekadar tes masuk melainkan kesempatan bagi LHB ataupun Diosean untuk mengenal calon yang ingin bergabung yang kemudian menjadi bahan pertimbangan untuk diterima atau tidak.

Beberapa seminaris Medan Utama angkatan 110 memilih diosesan seperti Projo Semarang, Projo Bogor, Projo Bandung, Projo Jakarta, Projo Banjarmasin, dan Projo Surabaya. Adapun yang melamar ke LHB, seperti SJ, CICM, SCJ, OP.  Pembagiannya yakni 15 seminaris ke Projo Semarang, 11 seminaris ke Projo Jakarta, 1 seminaris ke Projo Bandung, 3 seminaris ke Projo Bogor, 2 seminaris ke Projo Banjarmasin, 1 seminaris ke Projo Surabaya 13 seminaris ke SJ, 1 seminaris ke SCJ, 2 seminaris ke OSC, 2 seminaris ke OP, dan 1 seminaris ke CICM.

Solisitan (pelamar) Diaspora berangkat pada hari Sabtu (1/2), Solisitan Serikat Yesus dan Projo Semarang berangkat pada hari Senin (3/2), dan Solisitan Projo Jakarta berangkat pada hari Selasa (4/2). Sedangkan solisitan Projo Banjarmasin dan Projo Surabaya mengikuti solisitasi di Seminari Menengah Mertoyudan via zoom.

Solisitan Projo Semarang melaksanakan solisitasi di Seminari Tinggi St. Paulus Kentungan Yogyakarta, Projo Bogor melaksanakan solisitasi di Seminari Tinggi Santo Petrus dan Paulus Bogor, Projo Bandung melaksanakan solisitasi di Seminari Tinggi Fermentum, Projo Jakarta melaksanakan solisitasi di Seminari Tahun Orientasi Rohani Wisma Puruhita, Serikat Yesus melaksanakan solisitasi di Novisiat Girisonta, OSC di Novisiat Pratista, CICM di Skolastikat Sang Tunas Jakarta Timur, SCJ melaksanakan solisitasi di Skolastikat SCJ Sleman Yogyakarta, OP melaksanakan solisitasi di Surabaya.

Sebelum menuju calon tempat persinggahan baru, mereka mempersiapkan dokumen berupa Sejarah Hidup, Surat Rekomendasi dari Rektor, dsb.

Joseph Christopher, solisitan Projo KAJ mengaku senang ketika berdinamika di Seminari TOR Wisma Paruhita. Selain itu, ia juga mengalami dinamika seperti yang ada di Seminari Mertoyudan seperti meditasi, rekreasi, opera (kerja tangan), completorium (ibadat malam), dsb.  

“Saya sudah mempersiapkan batin untuk menerima hasil dari solisitasi, namun harapannya dapat diterima,” ujar Christo.

Langkah yang ditempuh oleh mereka menjadi bentuk konkret menjawab panggilan dan menjadi tanda bahwa mereka serius untuk melayani Tuhan dan sesama. Bergabung dengan Lembaga Hidup Bakti menjadi wujud konkret membalas cinta Tuhan yang tiada batas.

Similar Posts