Itulah Tandanya Seminaris Budiman!

Mertoyudan, Jendela –Hormati gurumu sayangi teman, penggal frasa dalam lagu Bu Sud yang bertajuk ‘Murid Budiman.’ Pada Rabu (29/1), para seminaris juga mencoba untuk menghidupi penggalan frasa itu melalui kegiatan yang diinisiasi oleh OSIS. Pada semester ini, OSIS Lightyear menggerakkan seminaris untuk mengunjungi rumah para guru dan karyawan Seminari Menengah Mertoyudan. Kunjungan dilakukan dari pukul 07.30 s.d 12.00 WIB.

Tak hanya para guru, para karyawan juga berkesempatan dikunjungi para seminaris. Para seminaris dibagi dalam 15 kelompok untuk mengunjungi 15 kediaman bapak/ibu guru dan karyawan Seminari Menengah Mertoyudan.

 Umumnya, satu kelompok terdiri dari anggota yang sama dari meja makan atau basis vertikal. Sayangnya, para seminaris tahun pertama (MP) tak dapat mengikuti dinamika ini dikarenakan jadwal yang bertabrakan. Para seminaris tahun pertama, kala kunjungan diadakan, tengah menjalani dinamika belajar bertani dengan pihak Kursus Pertanian Taman Tani (KPTT).

 Beberapa tempat yang dapat ditempuh dengan berjalan kaki dilakukan demikian. Di lain sisi, kelompok yang mendapat kediaman bapak/ibu guru dan karyawan yang berjarak menggunakan angkutan umum.

 Kunjungan ke kediaman bapak/ibu guru serta karyawan umumnya dilaksanakan setiap semester, atau sekurang-kurangnya setahun sekali. Pada semester ini, kunjungan sengaja ditempatkan pada hari libur nasional Tahun Baru Tionghoa.

 “Bu Wulan (yang dikunjungi) itu orangnya asyik, segala topik bisa masuk!” Kesan Aviel, seminaris tahun ketiga, tentang dinamika kunjungan hari ini. Aviel merasa, Bu Wulan merupakan sosok yang sangat momong bagi seminaris. Bu Wulan sendiri merupakan guru mata pelajaran kimia di Seminari Mertoyudan.

 Layaknya Aviel, para seminaris juga diharapkan untuk berelasi dengan lebih baik bersama para guru. Pada akhirnya, kebanyakan seminaris memiliki impresi khusus dan tersendiri terhadap guru atau karyawan yang dikunjungi.

 Tak hanya seminaris, para guru juga mendapat kebahagiaan, seperti Bu Maria, guru mata pelajaran matematika. “Kami itu senang kalau ada kunjungan seperti ini,” celetuk Bu Maria di kelas saat ditanyai tentang kesan terhadap kunjungan kali ini.

 Begitu pula dengan karyawan, seperti keluarga Pak Joko, karyawan dapur. Bu Wiji, istri beliau, berkata “(Ada ) kunjungan begini (rasanya) nyenengin.

 Dengan kunjungan ini, seminaris semakin dimampukan untuk membina relasi dengan sehat dan membangun kesucian diri melaluinya. Itulah tandanya seminaris budiman!

Similar Posts