Allah Memberi Pertumbuhan
Percik Firman: Allah Memberi Pertumbuhan
Jumat, 29 Januari 2021
Bacaan Injil : Mrk 4:26-34
“Pada malam hari ia tidur dan pada siang hari ia bangun, dan benih itu mengeluarkan tunas dan tunas itu makin tinggi, bagaimana terjadinya tidak diketahui orang itu” (Mrk 4:27)
Saudari/a ku ytk.,
Ada rasa bangga jika orang yang didampingi atau dididik tumbuh menjadi pribadi yang hebat. Saat awal masuk seminari, misalnya, tampaknya anak itu malu dan minder. Tetapi dalam perkembangannya, dia tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri dan berprestasi.
Hal yang sama tentu juga Anda alami sebagai seorang guru. Ada rasa bangga jika murid yang Anda didik dapat tumbuh menjadi orang yang hebat. Allah turut serta dalam pertumbuhannya dan perkembangan setiap orang.
Dalam injil hari ini, Tuhan Yesus berbicara tentang kerajaan Allah. Diumpamakan seperti pertumbuhan benih dan biji sesawi. Biji yang kecil melambangkan ketidakmampuan dan kerapuhan kita.
Seperti bernih atau biji itu, kita butuh Allah dalam pertumbuhan kita. Tanpa Allah kita tidak bisa bertumbuh dengan baik. Kita perlu rendah hati.
Biji sesawi juga melambangkan pertumbuhan. Walaupun yang paling kecil, ia tumbuh menjadi yang paling besar. Yesus mau menggambarkan bahwa hidup kita yang tidak bertumbuh adalah hidup yang menjadi batu sandungan. Orang Katolik yang sejati adalah orang yang menjadikan Yesus Kristus sebagai dasar utama kehidupannya untuk bertumbuh dengan bersyukur dan berserah diri.
Dengan aneka cara Tuhan menuntun dan mendampingi kita. Dalam hidup ini kita butuh batu kerikil, supaya kita berhati-hati. Butuh semak berduri, supaya kita waspada. Butuh persimpangan, supaya kita bijaksana dalam memilih. Butuh petunjuk jalan, supaya kita punya harapan tentang arah masa depan.
Kita juga butuh pengorbanan, supaya kita tahu cara bekerja keras. Butuh air mata, supaya kita tahu merendahkan hati. Butuh dicela, supaya kita tahu bagaimana cara menghargai. Butuh tertawa dan senyum, supaya kita tahu mengucapkan syukur. Butuh orang lain, supaya kita tahu kita tak sendiri.
Jangan selesaikan masalah dengan mengeluh, berkeluh kesah, dan marah. Selesaikan saja dengan sabar, bersyukur dan jangan lupa tersenyum. Teruslah melangkah walau mendapat rintangan. Jangan takut saat tidak ada lagi tembok untuk bersandar, masih ada lantai untuk bersujud. Mari kita terus berproses sambil mengandalkan Tuhan. Dia pasti akan memberikan rahmatNya untuk pertumbuhan diri kita.
Sabda Tuhan hari ini meneguhkan keyakinan itu, “Pada malam hari ia tidur dan pada siang hari ia bangun, dan benih itu mengeluarkan tunas dan tunas itu makin tinggi, bagaimana terjadinya tidak diketahui orang itu”. Allah memberikan pertumbuhan tanpa disadari dan diketahui.
Marilah terus berserah diri dan mengandalkan Tuhan dalam hidup ini. Berkah Dalem dan Salam Teplok dari bumi Mertoyudan.# Y. Gunawan, Pr