Yesus Sang Penyembuh

Percik Firman: Yesus Sang Penyembuh
Rabu, 2 September 2020
Bacaan Injil: Luk 4:38-44

“Iapun meletakkan tangan-Nya atas mereka masing-masing dan menyembuhkan mereka” (Luk 4:40)

Saudari/a ku ytk.,
Ketika masih bertugas di paroki, setelah misa di lingkungan, saya menyempatkan diri “mampir dan tilik” (singgah dan menengok) beberapa keluarga di sekitar tempat misa. Paling tidak sekitar 10 menit per keluarga.

Saya menyapa keluarga itu, mendoakan dan memohonkan berkat Tuhan untuk rumah, anggota keluarga dan pekerjaannya. Tak lama memang, tapi kualitas perjumpaan yang penting.

“Mampir dan tilik” dua kata yang sederhana tapi penuh makna. Mampir dan tilik merupakan sebuah tindakan peduli dan empati. Dengan mampir dan tilik ke rumah seseorang, kita memberikan waktu kita, diri kita, dan perhatian kita kepada sang pemilik rumah.

Dalam injil hari ini dikisahkan Tuhan Yesus mampir di rumah Simon Petrus setelah dari rumah ibadat di Kafernaum. Yesus tilik kepada ibu Mertua Simon yang sedang sakit demam. Dia datang mendoakan keluarga itu, bahkan menyembuhkan ibu mertuanya. Tuhan Yesus menunjukkan empati dan kepedulian-Nya kepada keluarga Simon.

Kunjungan pastoral Tuhan Yesus itu membawa berkat. Tidak hanya untuk keluarga Simon, tetapi juga tetangga sekitarnya. KehadiranNya membawa makna dan warta sukacita. Tidak bisa dicegah jika ada banyak orang berkumpul dimanapun Yesus datang. Mereka ingin juga “ngalap berkah” (memohon berkat) untuk hidup mereka.

Ketika matahari terbenam, semua orang membawa kepada-Nya orang-orang sakit, orang yang menderita bermacam-macam penyakit. Ia pun meletakkan tangan-Nya atas mereka masing-masing dan menyembuhkan mereka.

Yang menarik, Santo Lukas dalam Injilnya mengisahkan bahwa dari banyak orang keluar juga setan-setan sambil berteriak: “Engkau adalah Anak Allah”. Lalu Yesus dengan keras melarang mereka dan tidak memperbolehkan mereka berbicara, karena mereka tahu bahwa Ia adalah Mesias.

Setan-setan saja mengakui dan tahu bahwa Yesus adalah anak Allah dan Mesias, tokoh penyelamat yang dinantikan kedatangan-Nya selama ini. Hanya saja mereka tidak mau mengikuti ajaran kasih Yesus dan menjadi pengikut-Nya.

Pertanyaan refleksinya, bagaimana relasi kedekatan Anda dengan Tuhan Yesus akhir-akhir ini? Bagaimana perasaan Anda ketika mampir dan tilik ke tempat saudara? Bagaimana perasaan Anda ketika ditiliki atau dikunjungi saudara?

Mari kita berdoa bagi saudara/saudari kita yang saat ini sedang sakit, terlebih yang sedang berjuang dalam pemulihan karena virus Covid-19 ini. Semoga Tuhan Yesus Sang Penyembuh berkenan mengunjungi, meletakkan tangan-Nya atas mereka dan menyembuhkan mereka. Berkah Dalem dan Salam Teplok dari Bumi Mertoyudan.

# Y. Gunawan, Pr

Similar Posts