Berkarya dalam ‘Garis Bengkok’ Hidup Manusia

Percik Firman : Berkarya dalam ‘Garis Bengkok’ Hidup Manusia
Selasa, 8 September 2020
Pesta Kelahiran Santa Perawan Maria
Bacaan Injil : Mat 1:1-16.18-23

“Mereka akan menamakan Dia Imanuel, yang berarti: Allah menyertai kita”(Mat 1:23)

Saudari/a ku ytk.,
Saya bersyukur karena dua minggu ini mendapat kabar bahwa ada beberapa umat yang sembuh dari virus korona. Sebelumnya mereka sudah dinyatakan positif kena virus korona.

Setelah menjalani karantina, mereka dinyatakan sembuh dan hasil test swab negatif. Tentu hal ini juga berkat usaha mereka yang taat pada protokol kesehatan dan juga berkat penyertaan Tuhan. Dia Sang Imanuel, Allah menyertai kita.

Hidup adalah anugerah Tuhan. Perlu kita jaga, rawat dan pelihara dengan penuh tanggung jawab. Jangan sampai kita menyia-nyiakan hidup anugerah Tuhan ini. Kita lahir sebagai pemenang.

Hari ini tanggal 8 September Gereja merayakan Pesta Kelahiran Santa Perawan Maria. Merayakan kelahiran berarti merayakan kehidupan, merayakan kemenangan. Memang tidak tercatat dalam Kitab Suci tanggal kelahirannya, tetapi yang jelas bunda Maria pernah hidup di dunia.

Dalam bacaan Injil hari ini, kita diingatkan bahwa kalau Tuhan sudah berencana dan bertindak, tak ada yang mustahil. Dia bisa memakai yang “bengkok” atau rapuh secara manusiawi untuk sejarah keselamatan manusia. Merenungkan Silsilah Yesus, ada sesuatu yang menarik. Tidak semua leluhur Yesus yang dipakai oleh Allah adalah orang yang baik dan sempurna. Iya khan?

Tampak pula orang-orang yang rapuh dan lemah. Bahkan ada yang tidak luput dari kejahatan dan dosa besar. Dalam silsilah itu ada nama-nama yang bukan Yahudi, sehingga orang bisa bertanya apakah Yesus keturunan bukan Yahudi.

Sebut saja, misalnya, Tamar orang Kanaan yang menyamar sebagai wanita asusila (Kej 38:1-30). Rahab berasal dari Yerikho seorang tunasusila profesional (Yos 2:1-24). Betsyeba orang Het yang diambil oleh Daud sebagai isterinya, meski sudah bersuamikan Uria (2 Sam 11:1-27). Dan Rut, janda berasal dari Moab mendekati Boas dengan cara tak biasa (Rut:3:1-15 dan 4:13-17).

Lantas apa yang mau disampaikan? Santo Matius secara jeli mau menampilkan Yesus benar-benar datang dari Allah. Maka ia menampilkan Maria yang akhirnya melahirkan Puteranya dari Roh Kudus, lewat perwahyuan dari malaikat yang disampaikan kepada Yusuf.

Dengan demikian menjadi jelas bahwa Yesus adalah yang kudus dari Allah, Sang Emmanuel, Allah menyertai kita, meskipun Dia lahir dengan perantaraan Bunda Maria.

Jalan yang tidak biasa ini ternyata menjadi sarana perwujudan keselamatan Allah. Jalan semacam ini banyak terjadi dalam sejarah keselamatan. Hal ini menunjukkan bahwa sejarah keselamatan bukan dikendalikan oleh manusia, tetapi oleh Allah sendiri. Allah dapat berkarya dalam ‘garis bengkok’ sejarah hidup manusia. Dia sudah mempunyai rencana.

Maria dan Yusuf menerima rencana Keselamatan dari Allah yang tidak biasa ini. Maria yang tetap perawan ini menerima kehadiran Yesus dengan menjawab: “Aku ini hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut perkataan-Mu.”

Maria menerima tugas sebagai ibu Yesus dengan sepenuh iman. Hal ini hanya mungkin terjadi karena Bunda Maria juga sudah dipersiapkan oleh Tuhan. Dia dipersiapkan melalui kedua orangtuanya, yaitu Bapak Yoakim dan Ibu Anna.

Pertanyaan refleksinya, apakah Anda mensyukuri kelahiran Anda melalui kedua orangtuamu? Percayakah Anda bahwa Allah bisa mengubah yang ‘bengkok’ dan yang rapuh dari sejarah hidup Anda menjadi luar biasa?

Marilah secara khusus hari ini kita mendoakan orang tua kita, baik yang masih hidup maupun dan yang sudah dipanggil Tuhan. Salam maria…(3X). Berkah Dalem dan Salam Teplok dari bumi Mertoyudan.

# Y. Gunawan, Pr

Similar Posts