Bersemangat Lebih

Percik Firman: Bersemangat Lebih
Selasa, 16 Juni 2020
Bacaan Injil: Mat 5:43-48

“Kasihilah musuh-musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kalian” (Mat 5:44)

Saudari/a ku ytk.,
Apakah Anda pernah mendengar ungkapan “Deus Caritas Est”? Deus Caritas Est berarti Allah adalah kasih. Allah yang kita imani adalah Allah yang penuh kasih, bukan membalas dendam dan penghukum yang kejam. Di tengah aneka penderitaan dan kekerasan zaman ini, Gereja tetap setia mewartakan Allah adalah kasih. Kasih kepada Allah terkait dengan kasih kepada sesama. Sesama itu universal, siapa saja, melampaui batas-batas etnis, agama, budaya, negara dan golongan.

Mengasihi sesama merupakan jalan menjumpai Allah. Termasuk mengampuni orang yang telah melukai dan menyakiti juga jalan menjumpai Allah. Dalam salib ada kasih dan pengampunan. Di atas kayu salib, Yesus berdoa bagi orang-orang yang telah menyalibkannya, “Ya Bapa, ampunilah mereka sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.”

Kasih dan pengampunan Allah itulah yang menginspirasi Rama Karl Edmund Prier SJ dan para kurban penyerangan di gereja Santa Lidwina, Bedhog, Yogyakarta, untuk mengampuni atau memaafkan pelaku penyerangan, saudara Suliono. Pada hari Rabu (21/02/2018), Rama Prier ditemani beberapa sahabat mengunjungi Polda DIY untuk menyampaikan ucapan terima kasih. Selain itu, Rama Prier yang mengalami luka parah dan harus menjalani operasi itu juga menyampaikan telah memaafkan pelaku.

“Memaafkan, jelas saya memaafkan,” ucapnya waktu itu. Rama Prier mengutip sepenggal Doa Bapa Kami yang berbunyi : Ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami. “Tiap hari saya mendoakan ampunilah kesalahan kami seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami. Itu mesti dilaksanakan,” tegasnya.

Pernyataan Rama Prier itu menjadi bukti nyata bagaiamana beliau melaksanakan sabda Tuhan Yesus dalam bacaan Injil hari ini. “Kasihilah musuh-musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kalian”, tegas Yesus. Bahkan Rama Prier punya semangat lebih, tidak hanya mendoakan pelaku yang telah melukainya denga pedang/golok, tetapi beliau juga mengampuni atau memaafkan pelaku itu.

Bacaan Injil hari ini mengungkapkan kotbah Yesus di bukit tentang ajakan kepada para murid-Nya agar dalam kehidupan ini mempunyai semangat lebih (magis), bukan minimalis. Semangat lebih menjadi tuntutan dari pengikut Kristus. Bahkan mengasihi siapa pun juga, baik yang telah berbuat baik pada kita maupun yang telah menyakiti kita. Seperti Allah memberikan matahari dan hujan bagi orang baik maupun orang jahat.

Terkait dengan pengampunan, Paus Fransiskus pernah mengungkapkan, “Pengampunan adalah penting untuk kesehatan emosional kita dan kelangsungan hidup spiritual. Tanpa pengampunan keluarga menjadi sebuah teater konflik dan benteng keluhan. Tanpa pengampunan keluarga menjadi sakit. Mempertahankan luka hati adalah tindakan merusak diri sendiri. Itulah sebabnya keluarga harus menjadi tempat kehidupan dan bukan tempat kematian. Pengampunan membawa sukacita… Pengampunan membawa penyembuhan”.

Pertanyaan refleksinya, bagaimana sikap Anda terhadap orang yang pernah menganiaya dan menyakiti hatimu? Semangat “magis” (lebih) apa yang ingin Anda kembangkan dalam hidup ini? Berkah Dalem dan Salam Teplok dari Bumi Mertoyudan.

# Y. Gunawan, Pr

Similar Posts

  • Berani mengutamakan Hidup Bersama

    Percik Firman : Berani mengutamakan Hidup BersamaKamis, 28 Oktober 2021Pesta Santo Simon Zelot dan Santo Yudas Tadeus (Rasul)Bacaan Injil: Luk 6: 12-19 Pada hari ini 28 Oktober, kita sebagai bangsa Indonesia memperingati hari Sumpah Pemuda ke-93. Dengan berani para pemuda-pemudi menyatukan tekad untuk bertumpah darah, berbangsa dan berbahasa Indonesia. Hari Sumpah Pemuda 2021 ini mengangkat…

  • Ketekunan Berdoa

    Percik Firman : Ketekunan BerdoaRabu, 4 Agustus 2021PW Santo Yohanes Maria VianeyBacaan Injil: Mat 15: 21-28 Sdri/a ku ytk.,”Tuhan, tolonglah aku”. Itulah kalimat yang diucapkan seorang wanita Kanaan yang anak perempuannya kerasukan setan dan menderita. Wanita Kanaan itu memberikan kita teladan untuk tekun berdoa dan datang mohon pertolongan Tuhan. Ungkapan hati yang sederhana itu menunjukkan…

  • Memohon Belaskasih Tuhan

    Percik Firman: Memohon Belaskasih TuhanJumat Pertama, 4 Desember 2020Bacaan Injil: Mat 9: 27-31 ”Dua orang buta mengikuti Yesus sambil berseru-seru dan berkata: Kasihanilah kami, hai Anak Daud” (Mat 9:27) Sdri/a ku ytk.,Hari ini hari Jumat Pertama yang terakhir di tahun 2020 ini. Setiap hari Jumat kita diajak untuk berdevosi pada Hati Kudus Yesus. Devosi ini…

  • Doa Terbaik

    Selasa, 28 Februari 2023Bacaan Injil : Mat. 6: 7-15 Saudari/a ku ytk.,Ketika merenungkan sabda Tuhan hari ini, saya teringat akan sharing seorang calon baptis yang sudah lanjut usia. Ia bersemangat mengimani Yesus sebagai Juru Selamat. Dengan tekun ia ikut wulangan agama (pelajaran calon baptis) dan berusaha menghafalkan doa-doa pokok Katolik. Secara khusus beliau sangat senang…

  • Kehadiran Kristus dalam Ekaristi

    Percik Firman: Kehadiran Kristus dalam EkaristiKamis, 30 April 2020Bacaan Injil: Yoh. 6:44-51 “Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya” (Yoh 6:51) Saudari/a ku ytk.,Dalam sejarah Gereja sudah ada banyak mukjizat Ekaristi yang diakui dan diyakini oleh Gereja. Tuhan menunjukkan penyertaan-Nya kepada Gereja sepanjang zaman….

  • Tahu tetapi Tidak Mengimani

    Percik Firman : Tahu tetapi Tidak MengimaniSelasa, 31 Agustus 2021Bacaan Injil: Luk 4:31-37 “Aku tahu siapa Engkau: Yang Kudus dari Allah” (Luk 4:34) Saudari/a ku ytk.,Pernahkah Anda tahu dan mengenal Medali dan Salib St. Benediktus? Di bagian atas salib tertulis PAX yang berarti “damai”. Kadang juga tertulis IHS, singkatan dari Iesus hominum salvator (Yesus penyelamat…