Dapat Dipercaya dan Diandalkan

Percik Firman: Dapat Dipercaya dan Diandalkan
Minggu Biasa XXXIII, 15 November 2020
Hari Orang Miskin Sedunia ke-4
Bacaan Injil : Matius 25:14-30

“Engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar” (Mat 25:21)

Saudari/a ku ytk.,
Hari ini tidak terasa kita sudah memasuki Hari Minggu Biasa ke-33 sekaligus Hari Orang Miskin Sedunia ke-4. Paus Fransiskus mengajak kita pada hari ini untuk mengulurkan tangan kita kepada orang miskin dengan penuh kasih. Pandemi Covid-19 menjadi kesempatan yang penuh berahmat untuk peduli dan mengasihi mereka yang kena dampak pandemi ini.

Minggu depan (22/11) kita sudah merayakan Hari Raya Tuhan Yesus Raja Semesta Alam. Dalam Kalender Liturgi Gereja, hari raya itu mengakhiri tahun liturgi Gereja.

Dalam bacaan Injil hari Minggu ini Tuhan Yesus menyampaikan perumpamaan talenta yang dipercayakan kepada tiga hamba. Dua hamba itu punya rasa syukur, bisa dipercaya, diandalkan dan bertekun. Sedangkan hamba yang ketiga berprasangka buruk akan tuannya, malas, tidak bersyukur dan tidak bisa diandalkan.

Kata kuncinya: kepercayaan, kemauan dan ketekunan. Sang tuan memberikan kepercayaan kepada ke-3 hambanya. Sedangkan para hambanya diharapkan mempunyai kemauan dan ketekunan untuk mengembangkan talenta itu.

Orang Jawa mempunyai ungkapan yang inspiratif terkait dengan ketekunan ini. Teteken kanthi tekun apa sing digayuh bakal tekan. Saya singkat dengan 3 T: Teken, Tekun dan Tekan. Dengan berlandaskan ketekunan, kita yakin bahwa apa yang kita harapkan agar bisa tercapai dengan baik.

Sang tuan memuji hamba yang baik dan setia. Kata tuannya itu kepadanya: “Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.”

Karena setia pada perkara kecil, mereka dianggap sanggup pula diserahi tanggungjawab lebih besar. Mereka pun diundang untuk ikut kebahagiaan tuannya. Kata ‘setia’ dalam teks ini menerjemahkan kata Yunani “pistos”, artinya bisa dipercaya atau bisa diandalkan.

Talenta dalam perumpamaan ini lebih dari sekedar bakat. Menurut konteks Injil, talenta adalah segala anugerah dan fasilitas yang diberikan oleh Tuhan untuk mengembangkan Kerajaan Allah. Oleh karena itu, talenta dapat berupa bakat, kesempatan, fasilitas, bisa berupa anugerah rohani maupun jasmani. Tinggal bagaimana kita mau dan mampu mengembangkannya.

Manusia diberi kebebasan penuh oleh Tuhan untuk mengembangkannya, sesuai dengan kesanggupan masing-masing. Hamba yang ketiga sebenarnya bisa mengembangkan talenta tersebut, tetapi dia tidak mau. Hambatannya ada pada prasangka buruk bahwa tuannya seorang yang kejam, yang mau cari enak dan untungnya sendiri.

Bagi kita umat beriman, semangat untuk mengembangkan segala anugerah Tuhan tergantung pula pada cara kita memandang jati diri Tuhan. Jika Tuhan kita lihat sebagai hakim yang suka mencari kesalahan, maka hidup iman kita hanya berisi ketakutan dihukum. Bahkan mungkin kebencian diam-diam terhadap Tuhan.

Jika kita melihat Tuhan sebagai pribadi yang penuh welas asih, kita akan menghayati iman dengan penuh kegembiraan dan ketulusan. Oleh karena itu, cara pandang kita terhadap Tuhan akan menentukan cara kita menghayati iman termasuk mengembangkan segala anugerah-Nya.

Tuan dalam perumpamaan tidak memperhitungkan berapa banyak hasil yang diperoleh, tetapi melihat bagaimana usaha dan ketekunan para hambanya. Dengan begitu yang dinilai bukan kuantitas (banyaknya), tetapi kualitas (mutu) dari para hamba sebagai orang yang dapat dipercaya dan diandalkan.

Bunda Theresa pernah berkata, “Kita dipanggil tidak untuk sukses, tetapi setia”. Maka marilah kita bertekun mengembangkan talenta kita untuk mengembangkan Kerajaan Allah.

Pertanyaan refleksinya, Apakah Anda termasuk pribadi yang dapat diandalkan dan dipercaya dalam hidup ini? Bersediakah Anda bertekun dalam mengembangkan diri menjadi murid-murid Kristus zaman now?

Selamat berhari minggu dan jangan lupa bahagia. Berkah Dalem dan Salam Teplok dari Bumi Mertoyudan.

# Y. Gunawan, Pr

Similar Posts