Tidak Jaim pada Tuhan

Percik Firman: Tidak Jaim pada Tuhan
Senin, 16 November 2020
Bacaan Injil : Lukas 18:35-43

“Apa yang kaukehendaki supaya Aku perbuat bagimu?” (Luk 18:41)

Saudari/a ku ytk.,
Hati siapa yang tidak senang jika diperhatikan dan disapa. Iya khan? Apalagi jika yang memperhatikan dan menyapa adalah orang yang istimewa. Hati kita tentu akan berbunga-bunga dan bergembira.

Hati yang berbunga-bunga juga dialami oleh orang yang sakit buta dalam bacaan Injil hari ini. Tuhan Yesus menyembuhkan orang buta di dekat kota Yerikho. Orang buta itu tidak pasif, tidak diam saja.

Pada awalanya, dia proaktif bertanya pada orang di sekitarnya terkait dengan keributan yang didengarnya. Dia juga berteriak kepada Tuhan Yesus. Dia tidak jaim (jaga image). Dia tidak malu.

Dia mengungkapkan kerinduan dan keinginannya dengan jujur kepada Tuhan Yesus. “Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!” Kemudian ia berseru lagi, “Anak Daud, kasihanilah aku!”

Atas teriakan orang itu, Tuhan Yesus peduli dan menaruh belas kasih. Kemudian Yesus bertanya kepadanya: “Apa yang kaukehendaki supaya Aku perbuat bagimu?” Tuhan Yesus sebenarnya tahu apa yang diinginkan orang itu. Tetapi Dia ingin mendengarkan langsung keinginan atau kerinduan si buta itu.

Sapaan Yesus yang berupa pertanyaan tersebut melegakan hari orang buta itu. Usahanya tidak sia-sia. Ada tanggapan positif dari Tuhan Yesus. Saking gembiranya, orang itu menjawab, “Tuhan, supaya aku dapat melihat!” Itulah kerinduannya yang sudah lama. Dia ingin melihat.

Para ahli spiritual memberikan nasihat kepada kita, “Jika Anda berdoa, ungkapkanlah isi hatimu pada Tuhan dengan jujur. Jangan jaim (jaga image) pada Tuhan”.

Pertanyaan refleksinya, apa kerinduan Anda akhir-akhir ini? Bagaimana penghayatan doa Anda selama ini? Apa yang biasanya Anda sampaikan kepada Tuhan dalam doa? Lebih banyak berbicara tentang sesuatu yang abstrak atau konkret?

Mari kita usahakan agar kita tidak jaim pada Tuhan…hehehe….
Berkah Dalem dan Salam Teplok dari Bumi Mertoyudan.

# Y. Gunawan, Pr

Similar Posts