Hati-Hati Godaan “Farisi” Masa Kini

Percik Firman : Hati-Hati Godaan “Farisi” Masa Kini
Sabtu, 21 Agustus 2021
PW St. Pius X, Paus
Bacaan Injil: Mat 23:1-12

Saudari/a ku ytk.,
Ada sebuah pepatah Jawa yang berbunyi, “Gajah diblangkoni, isoh kojah ora isoh nglakoni”. Artinya, bisa berbicara tetapi tidak bisa menjalani. Terjadi ketidak-konsistenan antara perkataan dan tindakan.

Dalam bacaan Injil pada peringatan wajib Santo Pius X hari ini, Tuhan Yesus menegaskan pentingnya kesesuaian antara perkataan dan perbuatan, antara yang luar dan dalam, yang lahir dan yang batin.

Yesus meminta para murid-Nya agar mereka sungguh-sungguh cermat dalam menyikapi ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi. Para murid harus berhati-hati karena kedua golongan penentang-Nya itu pandai mengajarkan hal-hal baik dan mulia, tetapi perilaku mereka tidak sejalan dengan pengajaran mereka. Ikuti ajaran mereka, tetapi jangan ikuti perilaku mereka.

Yesus tahu tentang bahaya kepemimpinan yang bersifat NATO (No Action Talk Only). Kemunafikan itu berbahaya. Yesus tidak mau orang banyak dikorbankan, dijadikan objek tipuan belaka oleh orang Farisi. Yesus memberikan teladan kepada kita bagaimana menghayati pemberian diri total, pelayanan penuh kerendahan hati, tanpa skandal apalagi kemunafikan.

Hari ini Gereja merayakan peringatan Santo Pius X (1835-1914). Dalam surat wasiatnya, ia menulis, “Saya dilahirkan miskin, saya hidup miskin, saya berharap mati miskin.” Nama asli Paus Pius X adalah Giuseppe (= Yosef) Sarto. Dia seorang pelajar miskin, anak kedua dari delapan bersaudara.

Ayahnya seorang pegawai pos. Meski miskin, Bapak dan Mamaknya mengajarinya bagaimana mencintai Yesus dan Gereja-Nya melalui teladan cinta kasih dan kepedulian kepada sesama.

Selama menjadi imam, ia biasa memberikan segala yang ia miliki demi membantu mereka yang membutuhkan. Bahkan setelah menjadi Uskup di kota Mantua dan kemudian menjadi Kardinal, ia masih suka membagi-bagikan apa yang ia miliki kepada mereka yang berkekurangan. Ketika Kardinal Yosef Sarto ini diangkat menjadi paus, ia memilih nama Pius X.

Paus Pius X mengajarkan cinta kasih dan menghayati cinta kasih itu. Secara istimewa dia dikenang karena cintanya yang berkobar-kobar kepada Ekaristi Maha Kudus. Bapa Suci mendorong semua orang untuk menyambut Yesus dalam Ekaristi sesering mungkin. Bahkan menyambut komuni setiap hari. Maka, kita sangat penting ikut merayakan Misa Harian, terlebih bagi seorang imam dan calon imam.

Paus Pius X juga mengijinkan anak-anak (umur sekitar 9 tahun) menyambut Komuni Kudus. Sebelumnya, seseorang harus menunggu sampai usia 14 tahun untuk dapat komuni pertama. Paus Pius X meyakini bahwa Komuni Kudus memberi kekuatan nutrisi rohani yang diperlukan untuk melakukan segala sesuatu demi kasih kepada Yesus dan sesama.

Sabda Tuhan dan kesaksian hidup Santo Pius X ini bisa menjadi bahan refleksi dan intropeksi diri kita. Jangan-jangan kita menjadi “orang-orang Farisi” zaman ini: hanya berbicara dan mengajarkan kebaikan dan kebenaran kepada sesama kita, tanpa kita sendiri mau melakukan hal-hal itu. Ini juga menjadi tantangan saya yang setiap kali merenungkan dan membagikan percik firman ke Anda. Jangan-jangan saya juga menjadi gajah diblangkoni tadi.

Selamat berpesta pelindung bagi Anda, sekolah, lingkungan atau paroki Anda yang bernaung di bawah perlindungan Santo Pius X. Selamat berakhir pekan. Berkah Dalem dan Salam Teplok dari MeSRA (Mertoyudan Spiritual Rest Area). # Y. Gunawan, Pr

Similar Posts

  • Kenangan Kasih (3M)

    Percik Firman: Kenangan Kasih (3M)Selasa, 6 April 2021Bacaan Injil : Yoh 20:11-18 Sdri/a ku ytk.,Apakah Anda pernah menyadari dan mengingat kenangan-kenangan dari orang yang mengasihimu? Kenangan itu bisa berupa pengalaman, tempat tertentu, barang pemberian, kado, dsb. Saya punya kenangan akan masker, ikat kepala dan baju yang sedang saya pakai. Masker yang bergambar Ibu Teresa dari…

  • Betapa Berharganya Kita

    Percik Firman: Betapa Berharganya KitaMinggu, 21 Juni 2020Minggu Biasa XIIBacaan Injil: Mat 10:26-33 “Janganlah kamu takut, karena kamu lebih berharga daripada banyak burung pipit” (Mat 10:31) Saudari/a ku ytk.,Merenungkan sabda Tuhan pada Minggu Biasa ke-12 hari ini, saya ingat akan sebuah lagu yang dinyanyikan Maria Shandi. Judulnya “Kasih Setia-Mu”. Berikut ini liriknya: Kasih setia-Mu yang…

  • Makna Puasa dan Pantang

    Percik Firman : Makna Puasa dan PantangJumat Pertama, 7 Maret 2025Bacaan Injil : Mat 9:14-15 “Waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa” (Mat 9:15) Saudari/a ku ytk.,Dalam masyarakat Yahudi zaman Yesus, ada tiga olah kesalehan yang diwariskan turun temurun yakni berdoa, berderma dan berpuasa. Dalam bacaan Injil…

  • Kesiapsediaan untuk Mengasihi

    Percik Firman: Kesiapsediaan untuk MengasihiJumat, 29 Mei 2020Novena Roh Kudus Hari ke-8Bacaan Injil: Yoh 21:15-19 “Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: ‘Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku? ” (Yoh 17:24) Sdri/a yang terkasih,Merenungkan bacaan Injil pada Novena Roh Kudus hari ke-8 hari ini, saya teringat akan sebuah lagu yang berjudul, “MELAYANI, MELAYANI LEBIH SUNGGUH”:…

  • Optimis dan Positif

    Percik Firman: Optimis dan PositifJumat, 30 April 2021Bacaan Injil: Yoh 14:1-5 Saudari/a ku ytk.,Bacaan Injil hari ini sering dipakai saat Misa Requiem atau Misa Memule. Dalam bacaan Injil hari ini, ditegaskan oleh Tuhan Yesus bahwa Dia sudah menyediakan tempat yang istimewa bagi kita. Dialah jalan, kebenaran dan hidup. Oleh karena itu, kita tidak perlu gelisah…

  • Tuhan Saja Cukup

    Percik Firman: Tuhan Saja CukupKamis, 15 Oktober 2020PW Santa Teresia Avilla, Perawan dan Pujangga GerejaBacaan Injil : Luk 11:47-54 “Mereka berusaha memancing-Nya, supaya mereka dapat menangkap-Nya berdasarkan sesuatu yang diucapkan-Nya” (Luk 11:54) Sdri/a ku ytk.,Pada zaman sekarang ini banyak orang pandai karena menempuh pendidikan di sekolah. Kepandaian mereka tentu saja sangat membanggakan karena bisa memberikan…