Ketahui Sejarah dan Kenali Umat-Nya

MERTOYUDAN, JENDELA – Seminaris haruslah mengenal sejarah perkembagan Gereja Katolik di tanah Nusantara dan mengenali dinamika umat yang akan digembalakan. Oleh sebab itu, seminaris tahun pertama, atau biasa disebut Medan Pratama, berkesempatan untuk mengunjungi Museum Misi Muntilan dan makam Rm. Sanjaya di Kerkhof Muntilan dan menjalani live-in di daerah Sumber, Muntilan.

 Selama dua hari, mulai dari Kamis (20/2) sampai Sabtu (22/2), seminaris Medan Pratama 113 izin meninggalkan Seminari Menengah Mertoyudan. Ziarah Misioner adalah nama dari agenda yang mereka jalani. Mengunjungi Museum Misi Muntilan dan makam Rm. Sanjaya di Kerkhof Muntilan adalah dinamika pertama yang mereka jalani. Di situ, sejarah-sejarah Gereja diperkenalkan kepada seminaris melalui panduan dari pak Seno dan Rm. Yunarvian Dwi Putranto, Pr., selaku koordinator Unit Pengembangan Pastoral (UPP).

Guna mengenal lebih dekat pribadi Rm. Sanjaya, para seminaris mengunjungi kediaman beliau di Sedan. Kunjungan ke Griya Katharina, sebuah museum yang dikhususkan untuk mengenang pribadi Rm. Sanjaya, juga menjadi sarana untuk mengenal sesepuh pamong ini.

Berdinamika bersama dengan umat adalah dinamika kedua. Seminaris dihantar menuju Kapel Paulus di Ngargomulyo dan langsung dibagi menjadi enam kelompok. Dinamika ini lebih dikenal dengan live-in. Tujuannya adalah mengenal dinamika harian umat yang ada di wilayah tersebut selama tiga hari dua malam.

Berbagai profesi harus dijalani oleh seminaris, beberapa di antaranya ada yang menjadi petani, memberi pakan hewan ternak, dan ikut membantu merapikan rumah.

“(Kegiatan) ini sangat berguna tentunya bagi perkembangan diri para seminaris. Pendidikan formal di sekolah saja tidak cukup. Butuh pengembangan di bagian sosial juga,” pendapat Gabriel, salah seorang seminaris Medan Pratama.

Kegiatan “Jelajah Alam” menjadi agenda yang begitu berkesan menurutnya. Mencari simbol diri dari alam lalu merefleksikannya merupakan sebuah hal baru baginya. Puncak dari Ziarah Misioner tahun ini adalah promosi panggilan kepada kaum muda di Kapel Paulus. Secara persuasif, seminaris Medan Pratama mengundang sekaligus mengajak para laki-laki untuk berani menanggapi panggilan Tuhan. Caranya dengan mendaftarkan diri dan bergabung bersama di Seminari Menengah Mertoyudan.

Sudah selayaknya pendidikan sosial diajarkan kepada para seminaris. Mengenal sejarah Gereja dan mengenali dinamika calon umat-Nya adalah salah satu cara menumbuhkan jiwa sosial. Oleh sebab itu, Ziarah Misioner adalah kegiatan yang pas dan cocok. (ADH)

Similar Posts