Pesta Para Electioner Dengan Orang Tua

MERTOYUDAN, JENDELA – Medan Madya merupakan tahap bagi seminaris tahun ketiga untuk menentukan keberlanjutan formasinya. Di tengah bimbingan, tuntunan, dan serta segala kegundahannya, para seminaris diberi waktu untuk mendiskusikan keputusannya bersama orang tua atau wali mereka.

Hari Orang Tua (HOT) adalah nama kegiatan istimewa yang dilaksanakan tiap tahunnya. Demikian pula seminaris Medan Madya yang berkesempatan untuk berbincang-bincang dan mendiskusikan lebih dalam mengenai panggilannya. Lain dari semua medan, HOT di Medan Madya berlangsung selama dua hari, tepat hari Sabtu (15/2) sampai Minggu (16/2). Teristimewa, dinamika ini dilaksanakan di Pusat Pastoral Sanjaya Muntilan (PPSM), tidak di Seminari Mertoyudan, yang artinya para seminaris mendapatkan ruang privasi secara lebih.

Pada tahun ini, tema yang diusung adalah “Waktu Yang Menentukan”. Poin utama mengapa tema tersebut diusung karena waktu adalah penentu segalanya. Atas dasar ini,  seminaris Medan Madya, yang kerap dipanggil electioner percaya bahwa mereka tinggal menunggu waktu untuk memutuskan.

Acara diawali dengan audiensi orang tua dan seminaris dengan beberapa staf seminari. Staf-staf yang bersangkutan adalah  rektor, kepamongan Medan Utama (tahun keempat), dan kepamongan Medan Madya. Audiensi dimaksudkan sebagai pembekalan bagi orang tua beserta seminaris terkait perilaku dalam menyikapi HOT ini. Tak lupa kepamongan Medan Utama juga memberikan beberapa wawasan untuk mempersiapkan pilihan para electioner.

 “(HOT) ini waktu yang berahmat, waktu yang menentukan,” pesan Provinsial MSF, Rm. Risdi, MSF. Karenanya, beliau juga menghimbau untuk memanfaatkan momen ini seoptimal mungkin.

Selanjutnya, para orang tua dan anaknya diberi kesempatan dan waktu yang longgar untuk berdiskusi. Di samping itu, kepamongan Medan Madya membuka ruang perjumpaan secara personal bagi orang tua dan seminaris yang hendak berkonsultasi. Karenanya, HOT menjadi momen kebersamaan yang sangat berharga bagi para seminaris dan orang tua atau walinya.

Suatu acara tidak akan lengkap apabila di akhir acara tidak ada ucapan syukur. Oleh sebab itu, untuk menutup rangkaian HOT, diadakanlah misa bersama. Misa ini sebagai ucapan syukur atas terlaksananya HOT.  Pengabadian momen juga dilakukan, yang dikoordinasi oleh seksi dokumentasi. Seminaris, orang tua ,dan kepamongan sama-sama bergaya di hadapan kamera.

Momen-momen seperti HOT menjadi titik pertimbangan bagi seminaris untuk nantinya memilih di retret electio (penentuan). Selain itu, sejenak beristirahat dari kepadatan di seminari, curhat kepada orang tua, dan bersenda gurau, tidak ada salahnya juga, bukan? Maka, selamat berpesta dengan orang tua, para electioner!

Similar Posts