Memohon Belaskasih Tuhan

Percik Firman: Memohon Belaskasih Tuhan
Jumat Pertama, 4 Desember 2020
Bacaan Injil: Mat 9: 27-31

”Dua orang buta mengikuti Yesus sambil berseru-seru dan berkata: Kasihanilah kami, hai Anak Daud” (Mat 9:27)

Sdri/a ku ytk.,
Hari ini hari Jumat Pertama yang terakhir di tahun 2020 ini. Setiap hari Jumat kita diajak untuk berdevosi pada Hati Kudus Yesus. Devosi ini tak lepas dari peranan Suster Margareta Maria Alacoque (1647-1690). Saat berlutut di depan altar, Suster Margareta melihat keajaiban.

Altar seolah-olah menghilang. Tampaklah awan putih. Lalu, muncullah sosok Yesus. Tubuh-Nya bercahaya. Dada-Nya terbuka, sehingga tampaklah Hati Kudus-Nya. Di sekeliling hati itu terbentuk mahkota duri yang dikelilingi api bernyala. Di tengah hati itu, tampak sebuah salib yang sangat indah.

Margareta melihat Hati Yesus itu terluka dan meneteskan darah segar. Darah itu jatuh ke lengan baju-Nya yang bercahaya. Sementara itu, tangan kanan Yesus menunjuk ke arah Hati-Nya. Tangan kiri-Nya seolah-olah memberkati Margareta. Dari telapak tangan-Nya terpancar cahaya yang kudus.

“Dengarlah Marga! Hati kudus-Ku bernyala-nyala karena cinta kasih-Ku kepada semua orang. Aku memilih kamu sebagai juru warta-Ku. Sebarkanlah kepada semua orang bahwa Akulah sumber karunia,” sabda Yesus. Dan saat ini devosi Hati Kudus Yesus ini tersebar luas dari Perancis sampai ke berbagai tempat, bahkan sampai di daerah kita.

Kepada siapapun yang menghormati Hati Kudus Yesus secara istimewa, Tuhan Yesus menjanjikan beberapa rahmat, antara lain: akan menganugerahkan kurnia yang dibutuhkan dalam suatu keadaan yang mendesak, akan mengaruniakan damai dalam keluarga-keluarga mereka, akan menghibur mereka dalam segala penderitaan.

Selain itu, Yesus juga menjanjikan: akan menjadi tempat berlindung bagi mereka sepanjang hidup khususnya saat menghadapi maut, akan mencurahkan berkat atas segala usaha mereka, para imam akan memperoleh kurnia-kurnia agar mereka sanggup melunakkan hati yang paling keras dalam dosa, akan memberkati rumah dimana patung atau gambar Hati Yesus yang terkudus ditempatkan dan dihormati, dll.

Dalam bacaan Injil hari ini, Tuhan Yesus menunjukkan hatiNya yang peduli kepada dua orang buta yang memohon belaskasih kepada-Nya. Dia mendengarkan kerinduan dan permohonan dua orang buta. Karena punya iman yang kuat, kedua orang buta disembuhkan.

Mereka bisa melihat. Meskipun matanya buta, tetapi iman orang itu tidak buta. Secara fisik dia buta, tetapi secara rohani dia bisa melihat Hati Yesus yang penuh kasih.

Paling tidak ada tiga cara Tuhan mengabulkan permohonan umat-Nya, yaitu: dikabulkan persis dengan apa yang dimohon, diganti dengan lebih baik, dan ditunda menunggu waktu yang tepat.

Permohonan kedua orang buta tadi dikabulkan oleh Tuhan persis dengan apa yang dimohonnya. Hal ini tentu sangat menyenangkan dan menjadi harapan banyak orang, termasuk kita. Iya nggak? Hehehe…Iman orang buta itu dipuji oleh Tuhan. Hati Tuhan tergerak oleh belaskasihan.

Pada situasi pandemi Covid-19 yang tidak mudah saat ini, kita pun diajak untuk terus-menerus memohon belaskasih Tuhan Yesus. “Kasihanilah kami, hai Anak Daud”. Jangan malu dan jaim memohon dan berkeluh kesah pada Tuhan.

Terkait dengan hal ini, Bunda Teresa dari Kalkuta pernah berkata: “Hidupmu harus ditenun di sekeliling Ekaristi. Arahkan matamu pada-Nya. Dialah cahaya. Bawalah hatimu sedekat-dekat-Nya pada Hati Ilahi-Nya. Mintalah dari-Nya rahmat untuk mengenal-Nya, kasih untuk mencintai-Nya, keberanian untuk melayani-Nya. Carilah Dia dengan kerinduan”.

Pertanyaan refleksi, bagaimana iman Anda pada Tuhan Yesus akhir-akhir ini? Permohonan mendesak apa yang ingin Anda mintakan pada Tuhan? Berkah Dalem dan Salam Teplok dari bumi Mertoyudan.

# Y. Gunawan, Pr

Similar Posts