Merangkai Keakraban di Jonggrangan Sendangmulyo

Keluarga besar Seminari Menengah Mertoyudan Magelang mengadakan kunjungan ke rumah Romo Leo Agung Sardi SJ, pada Minggu (27/10/2019) di Dusun Jonggrangan Sendangmulyo Minggir Sleman sebagai kegiatan rutin acara staf Seminari.

Acara tersebut dimulai pada pukul 10:00 pagi dengan misa yang dipimpin oleh tiga pastur Seminari Romo Sardi SJ, Romo Dradjat SJ, dan Romo Yupi Pr. Misa dilaksanakan menggunakan bahasa Jawa dan diiringi dengan gending-gending yang ditabuh oleh keluarga besar Romo Sardi sendiri dibatu oleh lingkungan dekat rumah beliau.

guru dan karyawan seminari bermain gamelan

Dalam homilinya, Romo Sardi menceritakan tentang kesederhanaan yang harus dihidupi dalam kehidupan manusia. Beliau berpesan untuk dapat menghidupinya perlu ada semngat yang mendalam, dam itu diungkapkan dalam bahasa Jawa, “Sak elek-eleke wong isih ono apike lan sak apik-apik e wong isih ono eleke” yang berarti “Sejelek jeleknya orang, masih ada baiknya, dan sebaik baiknya orang masih ada jeleknya”. Pesan itulah yang kalau dikaji lebih dalam akan memunculkan rasa rendah hati. Romo Sardi juga bercerita tentang ayahnya, Bapak Marto kariyo yang sampai saat ini berusia 95 tahun. Meski usia sudah senja tetapi masih semangat dalam momong putra, wayah, lan buyut.

Berbagai hidangan istimewa seperti bakso, empek-empek, berbagai buiah dan minuman, serta hidangan buffet untuk makan prasmanan mewarnai pesta yang dilaksanakan. Setelah itu dilanjutkan dengan pamitan oleh Romo Mario SJ, Direktur Seminari, “ meskipun saya bukan orang jawa, tetapi ketika misa diringi dengan gending jawa, saya merasa adem ayem ” beliau menceritakan pengalaman selama misa. Acara kemudian ditutup dengan foto bersama dan berpamitan untuk pulang ke rumah masing-masing.

Similar Posts