Orang Kristiani Sejati atau Peti Mati?
Percik Firman: Orang Kristiani Sejati atau Peti Mati?
Jumat, 8 Mei 2020
Bacaan Injil: Yoh 14:1-6
“Akulah jalan, kebenaran dan hidup. Tidak seorang pun dapat datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Yoh 14:6)
Saudari/a ku ytk.
Pada hari Sabtu 7 Mei 2011 saya menengok simbah di rumah sakit Tegalyoso Klaten setelah mimpin misa menjelang Ujian Nasional siswa/i kelas VI SD Maria Assumpta Klaten. Saya sempat ngobrol dengan simbah dan bisa bersama-sama berdoa, berpasrah pada Tuhan dengan perantaraan Kanjeng Ibu Maria, sebagaimana nama baptisnya Maria. Kami berdoa bersama.
Yang membuat saya mengesankan: dalam kondisi berbaring sakit sambil menahan riak yang tidak bisa keluar-keluar, simbah masih peduli pada kami. Dia menawarkan makan dan minum. ”Romo iki saka Jogja, adoh, aja lali diajak dhahar”. Sungguh begitu perhatiannya simbah pada kami semua. Sebagai seorang ibu, tentu tidak tega melihat anak-anaknya dan cucu-cucunya kelaparan.
Saya kembali ke Seminari Tinggi Kentungan naik motor. Belum sampai Seminari, HP saya berbunyi. Diberitakan bulik saya bahwa simbah meninggal dunia. Kami harus berpisah dengan simbah. Kematian memisahkan kami secara fisik. Pada hari berikutnya saya memimpin misa requiem simbah. Bacaan Injil diambil dari bacaan hari ini yaitu Injil Yohanes 14:1-6.
Dalam bacaan Injil hari ini ditegaskan bahwa keselamatan Allah diberikan kepada orang-orang yang percaya kepadaNya. Tuhan Yesus sudah menyediakan tempat yang istimewa bagi kita. Dialah Sang Jalan, Kebenaran dan Hidup. Oleh karena itu, kita tidak perlu gelisah dan khawatir. Kita hanya diminta untuk percaya kepada-Nya dengan penuh iman.
Dalam bacaan Injil hari ini Tuhan Yesus menegaskan: ”Akulah jalan, kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa kalau tidak melalui Aku”. Betul, Yesus yang kita imani adalah Sang Jalan, Kebenaran dan Hidup yang mengantar orang-orang yang percaya kepada-Nya menuju keselamatan atau kedamaian abadi. Dialah Sang Juru selamat.
Dalam kosakata masyarakat kita, kata ”juru” menunjuk pada seseorang yang mempunyai keahlian dan kompetensi tertentu. Misal: juru masak, juru tulis, juru parkir, juru foto, juru kunci, dsb. Dan Yesus adalah Juru Selamat. Artinya, Dialah pribadi yang kita percayai mempunyai kompetensi, kemampuan, keahlian yang membawa kita pada keselamatan, menunjukkan jalan keselamatan, pribadi yang mampu menyelamatkan kita.
Mari kita bangga menjadi orang Katolik. Kita punya Yesus Sang Jalan Keselamatan. Dialah Sang Mesias, Juru Selamat, yang pasti akan mengantar kita pada keselamatan sejati dan ke tempat yang sudah disediakanNya untuk kita.
Mari kita menjadi orang Kristiani yang sejati, bukan orang Kristiani peti mati. Artinya, sungguh-sungguh menghayati iman Katolik selagi masih hidup di dunia ini dengan sarana-sarana doa yang ada seperti Rosario, Kitab Suci, dll. Jangan sampai Rosario dan Kitab Suci sekedar menjadi ”hiasan” saat kita sudah berbaring dalam peti. Berkah Dalem dan Salam Teplok dari Bumi Mertoyudan.
# Y. Gunawan, Pr