Perjumpaan dan Perpisahan

Percik Firman : Perjumpaan dan Perpisahan
Sabtu, 9 Mei 2020
Bacaan Injil: Yoh 14:7-14

“Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku?” (Yoh 14:9)

Saudari/a ku ytk.,
Ada guyonan dari pembawa acara saat ada sebuah acara yang pernah saya ikuti. “Tak kenal maka tak sayang. Sudah kenal tapi tak sayang-sayang. Belum kenal, sudah langsung sayang”. Mendengar hal itu, seisi ruangan langsung menjadi ramai dan tertawa gerrrrr…. Bahkan ada yang spontan menyahut, “Cie….cie……cieee……”.

Perjumpaan itu juga penting. Perkenalan itu penting. Kedekatan pribadi itu sangat berpengaruh dalam membangun sebuah relasi yang mendalam satu sama lain. Jika ada perjumpaan pasti ada perpisahan. Perpisahan itu sangat penting agar kita dapat memahami betapa berharganya makna sebuah perjumpaan.

Tulisan refleksi harian para seminaris, terutama Medan Tamtama 107, berisi perasaan sedih dan merasa kehilangan dengan kakak kelas mereka Medan Utama 105. Karena para seminaris kelas 3 atau Medan Utama meninggalkan Seminari Mertoyudan untuk melanjutkan formasi calon imam di Tahun Orientasi Rohani atau Novisiat.

Dalam Bacaan Injil kemarin Tuhan Yesus menasihati para murid agar tidak gelisah dan cemas saat berpisah dengan-Nya. Dalam bacaan Injil hari ini Tuhan Yesus melanjutkan amanat perpisahannya dengan para murid-Nya. Secara khusus dalam dialog dengan Filipus, Tuhan Yesus meyakinkan Filipus dan juga kita semua tentang pentingnya pengenalan akan Yesus secara mendalam, supaya juga mengenal Allah Bapa.

Filipus disentil oleh Tuhan Yesus, “Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku?” Pengenalan yang mendalam itu penting. Bukan sekedar soal lamanya mengenal, tetapi juga kemendalaman dalam membangun relasi. Bukan hanya kuantitas, tetapi juga kualitas berelasi.

Para murid lalu diingatkan untuk percaya pada Yesus, dan percaya pada Allah Bapa. Selain itu, juga para murid juga diberi jaminan bahwa segala sesuatu yang diminta dalam nama Yesus akan diberikanNya. “Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya”, tegas Yesus. Yesus memberi jaminan dan kelegaan pada para murid-Nya.

Kita tahu, Filipus mewartakan Injil sampai di Frigia, sebuah kota tua di Asia Kecil. Ia gigih mewartakan Kristus meski menderita penganiayaan hebat dan disalibkan dengan kepala di bawah, sebagaimana dialami Santo Petrus di Roma.

Di Basilika 12 Rasul di Roma, dekat Kampus Kepausan Gregoriana, ada tomba (makam) Santo Filipus dan Yakobus. Makam mereka berdua ada di bawah altar utama basilika itu. Syukur pada Allah bahwa jaminan dari Yesus membuat para murid berani dan wani nggetih mengikuti Yesus sampai akhir hayat.

Pertanyaan refleksinya, Bagaimana pengenalan Anda dengan Yesus selama ini? Siapakah Yesus bagi hidup Anda? Berkah Dalem dan Salam Teplok dari bumi Mertoyudan. Selamat berakhir pekan.

# Y. Gunawan, Pr

Similar Posts