Berani mengutamakan Hidup Bersama
Percik Firman : Berani mengutamakan Hidup Bersama
Kamis, 28 Oktober 2021
Pesta Santo Simon Zelot dan Santo Yudas Tadeus (Rasul)
Bacaan Injil: Luk 6: 12-19
Pada hari ini 28 Oktober, kita sebagai bangsa Indonesia memperingati hari Sumpah Pemuda ke-93. Dengan berani para pemuda-pemudi menyatukan tekad untuk bertumpah darah, berbangsa dan berbahasa Indonesia. Hari Sumpah Pemuda 2021 ini mengangkat tema “Bersatu, Bangkit, dan Tumbuh”.
Tema tersebut menggambarkan spirit persatuan dalam keberagaman bangsa Indonesia dan partisipasi kaum muda untuk bangkit melawan pandemi COVID-19. Hal ini dilakukan dalam rangka mewujudkan pertumbuhan iman, persaudaraan dan kesejahteraan bersama.
Tadi malam saya diminta untuk berbincang-bincang dalam Instagram (IG) Live Kedu Youth Spirit dengan topik “100% Katolik 100% Patriotik”. Saya mengajak teman-teman muda untuk terus berpikir kritis, berbicara kritis dan bertindak kritis dengan menawarkan solusi yang membangun (konstruktif).
Saya menyampaikan refleksi bahwa semangat patriotik (cinta tanah air) pada zaman ini bisa diwujudkan dengan taat pada protokol kesehatan, berani menerima vaksin, cinta pada produk dalam negeri, dan menghayati budaya ketimuran (sopan santun).
Sementara itu, pada hari ini kita sebagai orang beriman Katolik merayakan Pesta dua rasul yang berani, yaitu Santo Simon Zelot dan Santo Yudas Tadeus. Mereka berdua adalah termasuk himpunan dua belas rasul Yesus.
Dalam bacaan Injil hari ini dikisahkan bagaimana Yesus memanggil dan memilih para rasul. Sebelum memilih rekan kerja-Nya, Yesus berdoa memohon petunjuk dari Allah Bapa terlebih dahulu.
Tuhan Yesus memberikan teladan yang sangat baik dan nyata kepada kita. Teladan berdoa sebelum mengambil sebuah keputusan yang sangat penting dalam hidup ini. Allah perlu dilibatkan agar keputusan kita sesuai dengan kehendak Allah. Terang Roh Kudus perlu terus dimohon agar membimbing kita untuk berani melangkah dan mengambil keputusan.
Siapa saja dua belas rasul Yesus itu? Mereka adalah Simon Petrus, Andreas, Yakobus, Yohanes, Filipus, Bartolomeus, Matius, Thomas, Yakobus anak Alfeus, Simon yang disebut orang Zelot, Yudas Tadeus, dan Yudas Iskariot.
Santo Simon disebut “orang Zelot” yang artinya setia, karena ia setia kepada hukum Yahudi. Suatu ketika, Simon dipanggil oleh Yesus untuk menjadi rasul-Nya. Simon menyerahkan jiwanya serta mengerahkan tenaganya untuk mewartakan Injil.
Bersama para rasul yang lain, Simon menerima karunia Roh Kudus pada hari Pentakosta. Kemudian, menurut tradisi, ia pergi ke Mesir untuk mewartakan Injil. Selanjutnya, ia pergi ke Persia bersama dengan rasul Santo Yudas. Mereka wafat sebagai martir di sana.
Santo Yudas disebut Tadeus, yang artinya “si pemberani”. Yudas-lah yang mengajukan kepada Kristus pertanyaan yang terkenal pada Perjamuan Malam Terakhir. Pada waktu itu Santo Yudas bertanya, “Tuhan, apakah sebabnya maka Engkau hendak menyatakan diri-Mu kepada kami, dan bukan kepada dunia?”
Jawab Yesus, “Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia.”
Santo Yudas Tadeus dikenal sebagai santo pelindung “perkara yang sulit atau hampir tidak ada harapannya.” Umat beriman mohon bantuan doanya ketika tampaknya hampir tidak ada harapan sama sekali atas persoalan mereka. Seringkali Tuhan menjawab doa-doa umat-Nya karena bantuan doa Santo Yudas Tadeus ini.
Pertanyaan refleksinya, apakah Anda mempunyai kebiasaan berdoa sebelum mengambil keputusan dalam hidup ini? Apakah nama Anda mencerminkan keutamaan yang Anda hayati?
Mari terus bersatu, bangkit, dan bertumbuh. Berkah Dalem dan Salam Teplok dari MeSRA (Mertoyudan Spiritual Rest Area). # Y. Gunawan, Pr