Pengorbanan Sang Ibu

Rabu, 8 Maret 2023
Bacaan Injil: Mat 20:17-28

“Datanglah ibu Zebedeus serta anak-anaknya kepada Yesus, lalu sujud di hadapan-Nya untuk meminta sesuatu” (Mat 20:20)

Saudari/a ku ytk.,
Setiap orang biasanya mempunyai kenangan akan sosok ibu. Seorang ibu pasti mau berkorban demi anak-anaknya. Pengorbanannya pun tidak tanggung-tanggung.

Apapun dilakukan demi kebahagiaan anak-anaknya, sampai “sikil dienggo sirah, sirah dienggo sikil” (kaki untuk kepala, kepala untuk kaki). Artinya, total dalam mengasihi kita. Bahkan, ada ungkapan, “Seorang ibu bisa merawat sepuluh anak, tetapi sepuluh anak belum tentu bisa merawat seorang ibu”.

Sekedar sharing kecil, saya ingat, mamakku sampai rela menjual kalungnya 2 gr untuk membelikan saya 2 kamus bahasa Inggris-bahasa Indonesia saat masuk Seminari Mertoyudan waktu itu.

Saat saya masuk Seminari, terjadi krisis moneter tahun 1998. Ada demo mahasiswa di mana-mana. Ada kerusuhan. Harga sembako naik.

Dalam situasi ekonomi keluarga yang tidak menentu, mamak tetap berusaha mendukung saya masuk seminari. Beliau merelakan kalungnya untuk dijual agar saya bisa membeli kamus.

Sedangkan saat saya sudah di Seminari TOR Jangli-Semarang tahun 2002 waktu itu, mamak mengunjungiku dengan naik bus. Beliau ditemani saudara sepupu saya, Mas Bowo. Mereka naik bus umum. Katanya, mamak sampai mabuk kendaraan beberapa kali, karena tidak tahan dengan bau solar di bus.

Bagi saya, sungguh luar biasa, perjuangan seorang ibu. Tentu Anda juga mempunyai pengalaman istimewa akan kasih ibu bagi hidup Anda.

Dalam bacaan Injil hari ini, dikisahkan betapa sayangnya Ibu Salome kepada kedua anaknya, Yakobus dan Yohanes. Dikisahkan, “Datanglah ibu anak-anak Zebedeus serta anak-anaknya itu kepada Yesus, lalu sujud di hadapan-Nya untuk meminta sesuatu kepada-Nya”.

Ibunya meminta kepada Yesus agar kedua anaknya diberi kedudukan terhormat dalam Kerajaan Allah. Mengapa? Sebagai seorang ibu, ia sudah mempersembahkan kedua anaknya pada Tuhan.

Secara manusiawi permintaan ini tentu wajar. Ibu mana yang tidak ingin anaknya bahagia dan sukses dalam hidupnya? Iya khan?

Atas permintaan itu, Yesus tidak marah. Justru Yesus dengan tenang mengajak mereka memikirkan dan menantang apakah mereka sanggup meminum piala penderitaanNya.

Ketika mereka mengatakan, “kami dapat”, Yesus mengatakan bahwa mereka akan meminum cawan penderitaan itu. Namun hal duduk di dalam Kerajaan Allah hanyalah diberikan kepada orang yang berkenan kepada Allah Bapa.

Allah Bapa ternyata berkenan atas komitmen dan niat baik keluarga Zebedeus. Misalnya, Yakobus mewartakan Injil sampai ke Spanyol. Relikwinya sangat terkenal dan dihormati di Santiago de Compostela, Spanyol.

Tempat itu sampai sekarang menjadi tempat ziarah yang favorit, baik bagi anak muda maupun orang tua. Bahkan ada tradisi ziarah dengan berjalan kaki menuju tempat itu. Ada yang rute pendek, sedang dan panjang.

Dalam perjalanan waktu, Yakobus adalah rasul pertama yang minum piala kemartiran. Saat kembali ke Yerusalem, ia ditangkap dan dijatuhi hukuman pancung pada tahun 44 atas perintah Raja Herodes Agripa I. Dia meninggal sebagai martir Kristus.

Pertanyaan refleksinya, kenangan apa saja yang dapat Anda ingat terkait dengan kasih ibu terhadap hidup Anda selama ini? Apa yang dapat Anda usahakan agar dapat membahagiakan ibu Anda? Berkah Dalem dan Salam Teplok dari Bujang Semar (Bumi Jangli Semarang). # Y. Gunawan, Pr

Similar Posts