Perintah untuk Mengasihi

Percik Firman : Perintah untuk Mengasihi
Jumat, 15 Mei 2020
Bacaan Injil: Yoh 15:12-17

“Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain” (Yoh 15:17)

Saudari/a ku ytk.,
Ada seorang isteri yang dikhianati suaminya. Tak diduga ternyata suaminya selingkuh. Dan diketahui sudah punya anak dengan perempuan lain. Mendengar bapaknya berperilaku seperti itu buyarlah figur sang bapak yang baik selama ini dalam diri anak-anaknya. Mereka membenci bapaknya. Dan mengusulkan agar ibunya bercerai dengan bapaknya.

Ketika anak-anaknya mengusulkan perceraian itu, sang ibu tidak mau. Ia tetap memegang janji suci perkawinan di hadapan Tuhan untuk setia pada pasangannya. Sang isteri tetap mencintai suaminya. Dia menasihati anak-anaknya untuk tetap mencintai dan hormat pada bapaknya. Dia terus berdoa agar suaminya bertobat dan anak-anaknya tetap menghormati bapaknya.

Sikap si ibu tersebut menjadi contoh nyata bagaimana perintah Yesus dalam bacaan Injil hari ini dihayati oleh si ibu itu. “Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain”, tegas Yesus. Meskipun dikhianati suaminya, dia tetap mengasihi suaminya. Dia menunjukkan ketegaran sebagai pribadi yang beriman dan yang memegang janji suci di hadapan Tuhan.

Perintah mengasihi memang tidak mudah dilaksanakan, apalagi mengasihi orang yang telah melukai dan mengkhianati. Meski tidak mudah, bukan berarti tidak mungkin. Memang butuh perjuangan terus-menerus dan rahmat Tuhan. Menjadi murid Kristus zaman sekarang ini memang tidak mudah. Berpikir, bertindak dan bertuturkata seperti Yesus menjadi dambaan kita sebagai murid-murid-Nya.

Mari kita berusaha mengasihi dan mencintai dalam hidup ini: mencintai pekerjaan kita, mencintai iman kita, mencintai keluarga kita, mencintai saudari-saudara kita, mencintai orang-orang yang dipercayakan kepada kita, mencintai para siswa kita, mencintai para mahasiswa kita, mencintai orang yang pernah melukai kita, mencintai luka-luka kita, mencintai panggilan hidup kita entah berkeluarga atau selibat, dsb.

Pertanyaan refleksinya, bagaimana perasaan Anda saat dikhianati atau dilukai? Apa yang Anda usahakan agar dapat menghayati perintah mengasihi dari Yesus? Berkah Dalem dan Salam Teplok dari Bumi Mertoyudan.

# Y. Gunawan, Pr

Similar Posts

  • Mengampuni Butuh Perjuangan

    Percik Firman: Mengampuni Butuh PerjuanganSenin, 4 Maret 2024Bacaan Injil: Mat. 18:21-35 Saudari/a ku ytk.,Saat orang keluar dari kamar pengakuan dosa, hatinya tentu lega dan bersukacita. Mengapa? Karena sudah mendapat pengampunan Tuhan lewat Sakramen Tobat. Tentu kita juga gembira saat kesalahan kita diampuni atau dimaafkan oleh orang yang pernah kita sakiti. Selain itu, hati kita juga…

  • Percik Firman: Dari Gelap Menuju TerangSelasa, 21 April 2020Bacaan Injil : Yoh 3:7-15 “Sama seperti Musa meninggikan ular di Padang Gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan” (Yoh 3:14) Saudari/a ku ytk.,Bacaan Injil hari ini mengingatkan saya akan pengalaman berziarah ke Gunung Nebo, Yordania, November 2015. Menurut tradisi, di gunung itu dipercaya Nabi Musa wafat….

  • Siniram Banyu Sewindu

    Percik Firman : Siniram Banyu SewinduMinggu Biasa XIV, 5 Juli 2020Bacaan Injil : Mat 11:25-30 “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu” (Mat 11:28) Saudari/a ku ytk.,Adanya wabah Covid-19 ini tak sedikit orang yang terkena dampaknya, baik secara langsung maupun tidak langsung. Usahanya menjadi seret. Warungnya menjadi sepi…

  • Bersatu dengan Yesus

    Percik Firman: Bersatu dengan YesusKamis, 28 Mei 2020Novena Roh Kudus Hari ke-7Bacaan Injil: Yoh 17:20-26 “Ya Bapa, Aku mau supaya, di manapun Aku berada, mereka juga berada bersama-sama dengan Aku” (Yoh 17:24) Sdri/a yang terkasih,Komuni adalah salah satu kesempatan kita bersatu dengan Kristus. Caranya dengan menyambut Tubuh Kristus dalam perayaan Eakristi. Sejak adanya wabah Covid-19, terjadi kebijakan ditiadakannya…

  • Mencintai Pendosa yang Bertobat

    Percik Firman : Mencintai Pendosa yang BertobatSabtu, 13 Januari 2024Bacaan Injil: Mrk 2:13-17 “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa”(Mrk 2:17) Saudari/a ku ytk.,Dalam tradisi dan budaya berbagai bangsa, makan bersama merupakan tradisi yang sangat penting. Makan bersama menjadi tanda dan sarana membangun…