Bersyukur dan Berani Berkata “Cukup”

Percik Firman : Bersyukur dan Berani Berkata “Cukup”
Jumat, 18 Maret 2022
Bacaan Injil: Mat 21:23-43.45-48

Saudari/a ku ytk.,
Kita pernah mendengar berita bahwa ada seseorang yang tega membunuh saudara-saudarinya agar mendapatkan jatah warisan yang lebih banyak. Ia tidak mau hanya mendapat bagian warisan yang cuma sedikit.

Demi ambisinya untuk tamak atau serakah, dia menghalalkan segala cara, termasuk membunuh saudara kandungnya sendiri. Saudara-saudaranya dibuat sakit dan meninggal secara tidak wajar. Ketamakan ternyata bisa melahirkan tindakan-tindakan dosa yang lain, yaitu menyakiti dan membunuh.

Ketamakan adalah salah satu dosa pokok (capital sins). Dosa pokok adalah dosa yang dapat menyebabkan dosa-dosa yang lainnya. Lawan dari ketamakan adalah kemurahan hati. Menurut tradisi Gereja, ada 7 dosa pokok yang dimaklumkan oleh Paus Gegorius Agung, yaitu: kesombongan, hawa nafsu, iri hati, kerakusan (makanan-minuman), kemarahan, kemalasan, dan ketamakan (harta).

Sikap tamak atau serakah inilah yang dikritik Tuhan Yesus dalam bacaan Injil hari ini. Para penggarap kebun anggur serakah. Mereka tega memukuli, melempari dan membunuh para hamba dan anak kandung sang pemilik kebun anggur agar hasil kebun anggur itu bisa mereka miliki semuanya. Ketamakan (bahasa Latin: avaritia) atau keserakahan adalah keinginan tak terkendali atas materi atau harta duniawi.

Dalam Kitab Suci, kita mengetahui bahwa orang yang tamak tidak pernah memiliki uang yang cukup dan tidak pernah penghasilannya terpuaskan (Pengkotbah 5:9). Bahkan Santo Paulus menegaskan bahwa cinta akan uang adalah akar segala kejahatan dan menyebabkan seseorang dapat menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya sendiri (1 Tim 6:10).

Santo Yohanes Maria Vianey pelindung para imam mengajarkan: “Seorang yang tamak adalah bagaikan seekor babi, yang mencari makanannya dalam lumpur, tanpa peduli darimana makanan itu berasal. Membungkuk ke tanah, ia tidak memikirkan yang lain selain dari bumi; ia tak lagi memandang ke surga, kebahagiannya sudah tak lagi di sana. Seorang yang tamak tak melakukan suatupun yang baik hingga sesudah akhir hayatnya.”

Pertanyaan refleksinya, bagaimana cara kita agar dapat mengatasi atau menjauhkan diri dari sikap tamak dalam hidup ini? Beranikah Anda berkata “cukup” atau “tidak” saat muncul godaan serakah?

Semoga di masa Prapaskah ini kita dimampukan untuk beryukur atas apa yang sudah kita miliki dan berani menolak setiap godaan untuk serakah. Berkah Dalem dan Salam Teplok dari bumi MeSRA (Mertoyudan Spiritual Rest Area). # Y. Gunawan, Pr

Similar Posts

  • Menjadi “Ksatria” Masa Kini

    Percik Firman: Menjadi “Ksatria” Masa KiniSenin, 20 April 2020Bacaan Injil: Yoh 3:1-8 “Rabi, kami tahu, bahwa Engkau datang sebagai guru yang diutus Allah” (Yoh 3:2) Saudari/a ku ytk.,Pada suatu hari ada seorang seminaris yang meminjam sepeda saya untuk berolahraga mengelilingi kompleks Seminari Mertoyudan. Saking semangatnya dalam menggenjot pedal sampai bagian gir rantai rusak dan patah….

  • Peka pada Tanda Tuhan

    Percik Firman : Peka pada Tanda TuhanSenin, 20 Juli 2020Bacaan Injil : Mat 12:38-42 “Angkatan yang jahat dan tidak setia ini menuntut tanda. Tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus.” (Mat 12:39) Saudari/a ku ytk.,Di dalam hidup ini seringkali orang mengharapkan tanda dari Tuhan. Dalam kebimbangan dalam mengambil pilihan, misalnya, orang…

  • Mengalami Kerinduan

    Percik Firman : Mengalami KerinduanKamis, 31 Oktober 2024Bacaan Injil: Luk 13: 31-35 “Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu, sama seperti induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya, tetapi kamu tidak mau” (Luk 13:34) Saudari/a ku ytk.,Apakah hari-hari ini Anda sedang mengalami kerinduan? Siapa yang sedang Anda rindukan? Apa yang Anda rindukan saat ini? Apa yang Anda…

  • Membanding-bandingkan

    Percik Firman: Membanding-bandingkanJumat I, 4 September 2020Bacaan Injil: Luk 5:33-39 “Murid-murid Yohanes sering berpuasa dan sembahyang, demikian juga murid-murid orang Farisi, tetapi murid-murid-Mu makan dan minum” (Luk 5:33) Saudari/a ku ytk.,Hari ini adalah hari Jumat Pertama dalam bulan September. Biasanya di beberapa tempat umat merayakan misa Jumper (Jumat Pertama), baik pagi, siang atau sore. Tetapi…

  • Menghadirkan Berkat atau Celaka?

    Percik Firman : Menghadirkan Berkat atau Celaka?Senin, 23 Agustus 2021Bacaan Injil: Mat. 23:13-22 “Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, karena kamu menutup pintu-pintu Kerajaan Sorga di depan orang” (Mat. 23:13) Saudari/a ku ytk.,Banyak orang merasa gagal menjalankan perannya karena silau oleh jabatan, situasi di luar dirinya, dan tidak serius…

  • Menjadi Sahabat dalam Menegaskan Panggilan

    Saya memilih judul catatan ini “Menjadi Sahabat dalam Menegaskan Panggilan” karena memang itulah yang saya harapkan terjadi berkenaan penghayatan hidup saya dalam tugas di Seminari maupun berkenaan dengan kebersamaan dan persahabatan yang berjalan di Seminari.  Itu pula yang secara kuat saya rasakan setelah saya, di awal tugas, melakukan perjumpaan pribadi dengan masing-masing dari teman-teman semua….