Cuci Tangan
Percik Firman : Cuci Tangan
Selasa, 5 Januari 2021
Bacaan Injil: Mrk 6:34-44
“Suruhlah mereka pergi, supaya mereka dapat membeli makanan di desa-desa dan di kampung-kampung di sekitar ini” (Mrk 6:36)
Saudari/a ku ytk.,
Kata “Mencuci tangan” akhir-akhir ini sering dikatakan dan dianjurkan dimana-mana. Mencuci tangan menjadi sebuah kebiasaan yang dulu sering dilakukan, dan sekarang semakin dihidupi lagi. Sejak adanya pandemi Covid-19, gerakan mencuci tangan dilengkapi dengan memakai masker dan menjaga jarak.
Ada makna dari lain kata “mencuci tangan”. Mencuci tangan mempunyai makna kiasan, yakni melepas tanggung jawab atau tidak mau campur tangan.
Hal ini pernah dilakukan beberapa tokoh dalam Kitab Suci, seperti Ponsius Pilatus yang ‘mencuci tangan’ atas perkara Yesus yang diajukan oleh para ahli Taurat dan orang Farisi, para murid Yesus yang ‘mencuci tangan’ atas keadaan orang banyak yang kelaparan saat mengikuti Yesus.
Dalam bacaan Injil hari ini para murid Yesus dengan tegas mengatakan, “Suruhlah mereka pergi, supaya mereka dapat membeli makanan di desa-desa dan di kampung-kampung di sekitar ini”. Permintaan para murid ini terkesan baik dan perhatian karena hari sudah malam, tetapi sebenarnya tidak. Mereka justru melepas tanggung jawab atas nasib dan keadaan orang banyak.
Jawaban Yesus sangat mengejutkan mereka, “Kamu harus memberi mereka makan!” Di tengah keterbatasan bekal dan jauh dari warung atau toko, para murid diminta Yesus untuk bertanggungjawab memberi makan kepada orang banyak itu. Secara manusiawi tidak mungkin para murid dapat memenuhi permintaan Yesus.
Tetapi ketika Tuhan campur tangan dan terlibat, segala sesuatu menjadi mungkin terjadi. Bahkan yang terjadi justru berkelimpahan. Ketika orang mengumpulkan potongan-potongan roti, ternyata ada dua belas bakul penuh.
Pertanyaan refleksinya, pernahkah Anda mengalami situasi ingin lari dari tanggung jawab? Mukjizat apa yang pernah Anda alami pada tahun 2020 kemarin? Berkah Dalem dan Salam Teplok.
# Y. Gunawan, Pr