Ketekunan dalam Bertumbuh

Percik Firman : Ketekunan dalam Bertumbuh
Senin, 26 Juli 2021
PW Santo Yoakim dan Santa Anna
Bacaan Injil: Mat. 13:31-35
 
”Memang biji sesawi itu yang paling kecil dari segala jenis benih, tetapi apabila sudah tumbuh, sesawi itu lebih besar daripada sayuran yang lain” (Mat. 13:32)
 
Saudari/a ku ytk.,
Pada hari ini 26 Juli Gereja merayakan peringatan wajib Santo Yoakim dan Santa Anna, orangtua Bunda Maria. Keluarga Pasutri Yoakim-Anna dipilih Tuhan menjadi tempat bertumbuhnya iman Maria. Yoakim berarti “Persiapan bagi Tuhan”, dan Anna berarti “Rahmat atau Karunia”. Ibu Anna dihormati sebagai pelindung kaum ibu, khususnya yang sedang hamil dan sibuk mengurus keluarganya.
Dalam bacaan Injil peringatan wajib Santo Yoakim dan Santa Anna hari ini, Tuhan Yesus menyampaikan perumpamaan tentang Kerajaan Surga. Kerajaan Surga itu seumpama biji sesawi yang kecil, yang diambil dan ditaburkan orang di ladangnya.
Orang Yahudi tahu bahwa biji sesawi adalah yang terkecil dari segala jenis biji yang ditaburkan. Besarnya hanya satu milimeter, dan beratnya seperseribu gram. Tetapi jika biji sesawi itu tumbuh, sering tekun dirawat, disirami, dan dipupuk akan menjadi tumbuhan atau pohon besar dan tinggi, bisa mencapai tiga meter. Sehingga burung-burung di udara datang bersarang di cabang-cabangnya.
Yesus  memakai perumpamaan ini untuk mengungkapkan bahwa Kerajaan Allah dimulai dari yang kecil, sederhana; tetapi jika terus bertumbuh maka akan menjadi besar. Perumpamaan ini memotivasi kita untuk belajar bahwa Allah tidak memulai sesuatu yang menakjubkan atau dari hal-hal yang besar dan tampak spektakuler. Tetapi justru Allah memulai dari hal yang kecil dan sederhana.
Di sinilah Allah ingin mengingatkan kita tentang pentingnya sebuah proses pertumbuhan sekaligus ketekunan dalam bertumbuh. Ada rasa bersyukur dan gembira ketika menyaksikan sebuah pertumbuhan tanaman, awalnya kecil lalu bisa tumbuh dan berbuah. Demikian juga ada rasa syukur dan gembira dalam diri kami sebagai formator seminari saat melihat proses pertumbuhan panggilan seminaris menjadi lebih baik dari kelas 0 (Medan Pratama) sampai kelas 3 (Medan Utama).
Tak jarang pada zaman modern ini manusia cenderung menghindari untuk tekun melakukan hal-hal kecil dalam hidup sehari-hari. Pinginnya serba cepat, instan. Melalui sabda Tuhan hari ini, Allah mengingatkan kita bahwa Dia memulai karya-Nya dalam hidup kita dari hal-hal yang kecil. 
Kita tentu ingat tentang kisah penciptaan. Allah tidak menciptakan dunia dan segala isinya sekaligus, tetapi Dia memilih menciptakan dunia ini dari hari ke hari, satu per satu, setahap demi setahap. Oleh karena itu, marilah kita belajar melakukan hal-hal kecil dengan cinta yang besar kepada Tuhan dan sesama. 
Marilah pada hari yang istimewa ini, kita mengingat, mendoakan dan mensyukuri kedua orangtua kita. Mereka sudah dipilih Tuhan untuk melahirkan kita di dunia ini.
Pertanyaan refleksinya, pengalaman apa yang sungguh mengesan bagimu terkait kebersamaan dengan orangtuamu? Bagaimana ketekunan Anda dalam menjalani tugas dan kegiatan Anda sehari-hari? Berkah Dalem dan Salam Teplok dari MeSRA (Mertoyudan Spiritual Rest Area). # Y. Gunawan, Pr

Similar Posts