Menanggapi Undangan Tuhan

Percik Firman : Menanggapi Undangan Tuhan
Kamis, 20 Agustus 2020
PW St. Bernardus, Abas dan Pujangga Gereja
Bacaan Injil: Mat 22:1-14

“Sebab itu pergilah ke persimpangan-persimpangan jalan dan undanglah setiap orang yang kamu jumpai di sana ke perjamuan kawin itu” (Mat 22:9)

Saudari/a ku ytk.,
Bagaimana rasanya jika Anda diundang untuk pesta? Mungkin ada yang merasa senang, terharu, bingung, menolak, atau terbebani. Pada umumnya orang senang jika berpesta, karena bisa makan enak dan bertemu dengan kawan-kawannya.

Tidak demikian dengan orang-orang yang diundang dalam perumpamaan Kerajaan Surga pada peringatan wajib Santo Bernardus hari ini. Dalam Injil hari ini mereka menolak dengan aneka alasan. Ada yang sibuk kerja di ladang, mengurus usahanya, bahkan ada yang menangkap utusan sang raja dan menyiksa lalu membunuhnya.

Kita mendapat contoh salah seorang pribadi yang gembira menanggapi undangan Allah tersebut, yakni Santo Bernardus. Hari ini Gereja merayakan peringatan wajib Santo Bernardus (1090-1153). Dia adalah seorang Abas (Pemimpin para rahib/pertapa) dan Pujangga Gereja. Bernardus dilahirkan pada tahun 1090 di Dijon, Perancis. Hati Bernardus amat sedih ketika ibunya meninggal dunia. Usianya baru 17 tahun.

Suatu hari, Bernardus mencengangkan teman-temannya ketika ia mengatakan bahwa ia akan bergabung dengan Ordo Cistercian yang amat keras. Bernardus menjadi seorang biarawan yang baik. Tiga tahun kemudian, ia diutus untuk mendirikan biara Cistercian yang baru serta menjadi abbas (=pemimpin biara) di sana. Biara tersebut terletak di Lembah Cahaya. Dalam bahasa Perancis, Lembah Cahaya adalah “Clairvaux” Biara baru itu kemudian lebih dikenal dengan nama Clairvaux. Bernardus menjadi abbas di Clairvaux hingga akhir hayatnya.

Meskipun ia lebih suka tinggal bekerja dan berdoa dalam biaranya, kadang-kadang ia harus pergi untuk tugas-tugas khusus. Ia berkhotbah, mendamaikan para penguasa, serta memberikan nasehat kepada paus. Ia juga menulis buku-buku rohani yang indah. Ia menjadi seorang yang amat berpengaruh dalam zamannya. Tetapi, terutama yang paling dirindukan Bernardus adalah dekat dengan Tuhan, menjadi seorang biarawan. Ia tidak berusaha untuk menjadi orang terkenal.

Bernardus mempunyai devosi yang mendalam kepada Santa Perawan Maria. Dikatakan bahwa ia sering menyapa Bunda Maria dengan sebuah “Salam Maria” ketika ia melewati patungnya. Suatu hari, Bunda Maria membalas salamnya: “Salam, Bernardus!”. Dengan cara demikian Bunda Maria hendak menunjukkan bagaimana cinta Bernardus dan devosinya telah menyenangkan hati Bunda Maria.

Bernardus wafat pada tahun 1153. Orang banyak merasa sangat sedih karena mereka kehilangan pengaruhnya yang menakjubkan. Bernardus dinyatakan kudus pada tahun 1174 oleh Paus Alexander III. Bernardus juga diberi gelar Doktor Gereja pada tahun 1830 oleh Paus Pius VIII.

Pertanyaan refleksinya, bagaimana sikap Anda terhadap undangan Tuhan untuk melayani sesama? Bagaimana devosi Anda pada Bunda Maria selama ini? Berkah Dalem dan Salam Teplok dari bumi Mertoyudan.

# Y. Gunawan, Pr

Similar Posts

  • Menyambut Yesus dalam Kerendahhatian

    Percik Firman : Menyambut Yesus dalam KerendahhatianSenin, 28 September 2020Bacaan Injil: Luk 9:46-50 “Barangsiapa menyambut anak ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku; dan barangsiapa menyambut Aku, ia menyambut Dia, yang mengutus Aku” (Lukas 9:48) Saudari/a ku ytk.,Anak kecil biasanya dikenal polos, lugu, dan mudah kagum akan segala sesuatu. Ketika habis berkelahi dengan temannya, mereka pun…

  • Perintah Paling Utama

    Percik Firman: Perintah Paling UtamaKamis, 4 Juni 2020Bacaan Injil: Mrk 12: 28b-34 “Kata ahli Taurat itu kepada Yesus: ‘Memang mengasihi Dia dengan segenap hati … dan juga mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri adalah jauh lebih utama dari pada semua korban bakaran dan korban sembelihan.” (Mrk 12:32) Sdri/a yang terkasih,Bacaan Injil dalam tiga hari berturut-turut…

  • Doa yang kabul dan yang mandul

    Percik Firman : Doa yang kabul dan yang mandulSabtu, 9 Maret 2024Bacaan Injil: Luk 18:9-14 Saudari/a ku ytk.,Melalui sabda Tuhan hari ini, kita disadarkan akan sikap berdoa yang benar dan isi doa yang baik. Yang dituntut pertama-tama dalam berdoa adalah sikap merendahkan diri di hadapan Allah, bukan menyombongkan diri. Orang Farisi berdoa dengan penuh percaya…

  • Pernahkah Tuhan Mencobaimu?

    Percik Firman : Pernahkah Tuhan Mencobaimu?Minggu Biasa XVII, 25 Juli 2021Bacaan Injil: Yoh. 6:1-15 ”Hal itu dikatakan Yesus untuk mencobai Filipus, sebab Ia sendiri tahu, apa yang hendak dilakukan-Nya” (Yoh 6:6) Saudari/a ku ytk.,Pada hari Minggu Kunjungan Keluarga sebelum pandemi Covid-19, ada seorang seminaris yang tidak tega melihat seorang kakek jatuh dari sepedanya. Saat ia berjalan bersama…

  • Akar Segala Kejahatan

    Percik Firman: Akar Segala KejahatanJumat Pertama, 1 Maret 2024Hari Pantang dan Devosi Hati Kudus YesusBacaan Injil: Mat 21:33-43.45-46 Saudari/a ku ytk.,Dalam ajaran Gereja Katolik ada yang namanya dosa pokok. Dosa pokok adalah dosa yang mengakibatkan dosa-dosa lain dan kebiasaan-kebiasaan buruk lainnnya. Menurut Santo Gregorius Agung, dalam Katekismus Gereja Katolik (KGK) no. 1866, ada 7 dosa…

  • Mengandalkan Tuhan

    Percik Firman: Mengandalkan TuhanSelasa, 11 Agustus 2020PW Santa Klara dari Assisi, PerawanBacaan Injil: Mat 18: 1-5.10,12-14 “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga” (Mat 18:3) Saudari/a ku ytk.,Bacaan Injil pada peringatan wajib Santa Klara hari ini mengingatkan kita untuk membangun…