Mohon Belaskasih Tuhan

Percik Firman: Mohon Belaskasih Tuhan
Sabtu, 8 Agustus 2020
PW Santo Dominikus, Imam
Bacaan Injil: Mat 17:14-20

“Tuhan, kasihanilah anakku. Ia sakit ayan dan sangat menderita” (Mat 17:15)

Saudari/a ku ytk.,
Merenungkan bacaan injil hari ini, saya teringat akan sharing salah seorang umat via WhatsApp beberapa hari yang lalu. Beliau bersharing, “Saya ingat ibu saya yang datang ke Susteran Gedangan. Menghadap Direktur Akademi Sekretaris Marsudirini, supaya saya bisa tinggal di Asrama Mahasiswa di sana, biar bisa kerja di sana untuk bayar kuliah saya”.

Lebih lanjut, “Ibu naik bis sendiri dari Purwodadi sambil bawain buah-buahan yang lagi panen dan lauk yang awet buat tambahan lauk makanan saya. Saya ingat juga beliau pergi ke pasar membawa hasil kebun kami untuk dijual di pasar, seperti kluwih, jambu air dan kelapa”.

Begitulah kasih orangtua pada anaknya. Orangtua mana yang tidak peduli pada anaknya? Jika anaknya lapar, pasti akan berusaha dicarikan makan. Jika anaknya mau sekolah, pasti akan dicarikan biaya agar bisa tetap sekolah. Jika anaknya mau ikut piknik bersama teman-teman sekolah, pasti akan dicarikan biaya dan ‘sangu’ agar bisa ikut piknik. Jika anaknya sakit, pasti akan dicarikan obat agar bisa sembuh.

Jika ada kehendak baik, pasti ada jalan keluar. Tuhan akan peduli. Tuhan akan berbelaskasih. Tuhan akan memberikan solusi. Tuhan pasti akan memberikan jalan. Gusti mesthi paring dalan. Dengan keyakinan seperti itu, orang sampai pada kesadaran dan refleksi bahwa bagi Tuhan tak ada yang mustahil untuk umat-Nya.

Ada sebuah lagu yang menyejukkan hati saat kita punya masalah dan berbeban berat. Lagu itu dinyanyikan oleh Sari Simorangkir. Judulnya: “Bagi Tuhan Tak Ada Yang Mustahil.” Berikut ini Refrennya: Bagi Tuhan tak ada yang mustahil/ Bagi Tuhan tak ada yang tak mungkin/ MujizatNya disediakan bagiku/ Ku diangkat dan dipulihkanNya.”

Kalau Tuhan sudah berencana dan bertindak dalam hidup kita, tak ada yang mustahil. Peristiwa penyembuhan yang dilakukan Tuhan Yesus terhadap orang-orang sakit dan pengusiran setan seperti yang kita baca dalam Injil hari ini, menegaskan bahwa Yesus adalah Tuhan yang berkuasa. Ia berkuasa atas penyakit yang kita alami. Ia berkuasa atas setan-setan. Ia menunjukkan diriNya sebagai anak Allah yang Mahakuasa, sekaligus sangat peduli dengan nasib kita.

Para murid dan orang banyak yang menyaksikan peristiwa itu diingatkan untuk mempercayakan hidupnya kepada Yesus. Di saat sakit, sedih, bingung, susah, dan berbeban berat hendaklah kita datang kepadaNya dan berserah diri dalam iman kepadaNya.

Kita hanya diminta melapor pada Tuhan dan minta belas kasih Tuhan dengan rendah hati seperti seseorang yang minta dikasihani dalam injil hari ini: ”Tuhan, kasihanilah anakku. Ia sakit ayan dan sangat menderita. Ia sering jatuh ke dalam api dan juga sering ke dalam air”.

Hari ini Gereja memperingati Santo Dominikus (1170-1221), seorang imam yang luar biasa. Santo Dominikus adalah pemimpin pertama dari Ordo Predicatorum atau Ordo Pengkhotbah. Dia adalah seorang imam yang selalu berkotbah dan mewartakan Yesus.

Ketika berdoa di Basilika Santo Petrus di Roma, Dominikus mengalami penglihatan berikut: Santo Petrus dan Paulus mendatangi Dominikus. Petrus menyerahkan kepadanya sebuah kunci, dan Paulus memberinya sebuah buku. Kepadanya Petrus dan Paulus berkata: “Pergilah dan wartakanlah Injil, karena engkau telah ditentukan Allah untuk misi pelayanan itu”.

Suatu ketika seseorang bertanya kepada Dominikus buku apakah yang ia pergunakan untuk mempersiapkan khotbah-khotbahnya yang mengagumkan itu. Ia menjawab, “Satu-satunya buku yang aku pergunakan adalah buku cinta.”

Semoga kita dianugerahi semangat rendah hati dan mengandalkan belaskasih Tuhan. Selamat berakhir pekan. Santo Dominikus, doakanlah kami. Berkah Dalem dan Salam Teplok dari Bumi Mertoyudan.

# Y. Gunawan, Pr

Similar Posts