MPLS HARI PERTAMA SMA SEMINARI MERTOYUDAN
Kegiatan MPLS pada hari pertama dilaksanakan pada hari Senin, 17 Juli 2023 dibuka dengan Misa Pembukaan Tahun Ajaran Baru 2023/2024. Misa Pembukaan dipimpin oleh Romo Markus Yumartana SJ selaku Rektor Seminari Menengah St. Petrus Canisius Mertoyudan. Setelah misa pembukaan, dilanjutkan dengan Lectio Brevis Rektor, Tahun Sanitas menjadi fokus Lectio Brevis Rektor dengan mengusung tema “Menciptakan Ekosistem Pendidikan Yang Sehat”. Dalam upaya menciptakan ekosistem pendidikan yang sehat dilatih dengan berpikir sehat melalui refleksi, mengolah emosi yang sehat dengan latihan disiplin sehingga mampu mewujudkan seminaris yang cerdas, memiliki spirit belas kasih dan semangat pelayanan.
Jiwa yang sehat ditandai dengan jiwa yang terbuka untuk menjadi pribadi mau berjuang, memiliki semangat perseverantia, dan magis untuk mencapai kebaikan yang semakin besar juga menjadi fokus pembinaan yang dikembangkan dalam membangun ekosistem pendidikan yang sehat di Seminari. Akhirnya, relasi yang sehat dalam bentuk hormat terhadap sesama sebagai saudara menjadi kekuatan esensial untuk membangun ekosistem pendidikan yang sehat, anti bullying dan anti perendahan martabat manusia. Semangat tenggang rasa, solidaritas, peduli, terbuka, dan saling menguatkan menjadi menjadi nilai keutamaan yang harus dihidupi.
Acara MPLS sesi kedua adalah input dari Romo Julius Mario Plea Lagaor SJ selaku Kepala Sekolah yang menyoroti pentingnya integrasi program kepamongan dan persekolahan, membangun tanah yang subur bagi literasi dan numerasi seminaris, serta design thinking dalam mengembangkan pembelajaran kreatif dan inspiratif.
Pada sesi ketiga, Romo Yupilustanaji A. Pr menyampaikan keprihatinan yang terjadi di kalangan anak muda saat ini yaitu bullying, labelling, pornografi, dan merokok. Keprihatinan ini harus menjadi kesadaran bersama sebagai satu komunitas untuk saling mengingatkan, saling menguatkan sehingga tercipta ekosistem pendidikan yang sehat dalam penghargaan terhadap diri dan martabat manusia seutuhnya. Romo Yupi juga mengajak komunitas untuk berani menanggung kelemahan sesama dalam bentuk tindakan nyata sehingga tercipta komunitas yang kuat dalam mengembangkan nilai-nilai keutamaan hidup.
Di penghujung acara MPLS, diakhiri dengan kegiatan perwalian untuk memampukan kelas perwaliannya menemukan komitmen kelas, membuat pengurus kelas, dan menata kelas agar semakin kondusif bagi proses pembelajaran selanjutnya.