Nutrisi Rohani

Percik Firman : Nutrisi Rohani
Minggu Biasa XIX, 8 Agustus 2021
Bacaan Injil : Yoh. 6:44-51

Saudari/a ku ytk.,
Bacaan Injil hari ini mengingatkan kita semua untuk percaya pada kasih Tuhan. Kasih Tuhan hadir dalam diri Yesus Sang Roti Hidup dari surga. Dialah Nutrisi Rohani bagi kita. Setiap kali kita merayakan Ekaristi kita merayakan kasih Tuhan. Yesus sungguh hadir dalam Ekaristi.

Suatu kali ada seorang ibu yang bersharing kepada saya tentang apa yang dia lihat saat Ekaristi di gereja. Saat saya mendoakan Doa Syukur Agung, ibu itu mendapat anugerah penglihatan. Ibu itu melihat ada cahaya yang mengelilingi Hosti yang saya angkat. Juga ada cahaya yang mengelilingi seluruh tubuh saya. Dan ibu itu juga melihat ada Yesus di belakang saya. Sangat jelas, cahayanya tidak menyilaukan, tetapi menyejukkan.

Mungkin juga ada di antara Anda yang pernah mendapat anugerah penglihatan seperti itu. Ekaristi yang dipimpin seorang imam sungguh luar biasa. Yesus sungguh hadir. Ia telah menyerahkan Tubuh dan DarahNya untuk keselamatan kita pendosa ini. Dialah Sang Roti Hidup dari Surga.

Ekaristi sungguh nutrisi rohani kita. Roti Hidup adalah sumber kekuatan bagi perjalanan kita. Dari Ekaristilah kita diberi daya ilahi untuk diutus menjadi saksiNya di tengah masyarakat di masa pandemi Covid-19 saat ini.

Yesus menegaskan, “Akulah roti hidup yang turun dari surga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya”. Artinya, setiap kali kita menerima komuni (komuni langsung atau batin) kita dijanjikan untuk hidup selama-lamanya. Menerima Yesus sebagai Roti Hidup berarti hidup dalam keselamatan. Hidup dalam keselamatan berarti hidup berkelimpahan rahmat.

Kita diajak untuk percaya atau mengimani Yesus Sang Roti Hidup itu. Dalam terminologi Yohanes, iman berarti penyerahan diri yang utuh dan menyeluruh, komitmen total seluruh hidup, mencakup seluruh hidup: hati, pikiran, perasaan, tindakan, cara pandang. Dengan demikian iman dalam Injil Yohanes berciri dinamis, sebuah kehidupan yang terus menerus bergerak datang kepada Yesus, agar semakin dekat atau bersatu dengan-Nya dan peduli kepada sesama di sekitar yang membutuhkan.

Contoh konret, para seminaris menggalang dana untuk angkatan agar bisa membantu teman angkatannya yang kesulitan kuota internet; ada kelompok persekutuan doa yang mendirikan posko untuk menghimpun dan menyalurkan beras, vitamin, disinfektan, APD, dll; ada kegiatan Jogo Tonggo yang melayani tetangga yang harus isolasi mandiri karena terpapar covid (menyediakan sayuran, lauk pauk, obat-obatan, dsb), menyediakan diri menjadi tim relawan menguburkan jenasah, dsb.

Marilah kita mohon rahmat untuk percaya pada kasih Tuhan di masa pandemi saat ini, sehingga semakin banyak orang mengalami pengharapan dan percaya akan pemeliharaan Tuhan lewat “malaikat-malaikat” di sekitarnya. Berkah Dalem dan Salam Teplok dari MeSRA (Mertoyudan Spiritual Rest Area). # Y. Gunawan, Pr

Similar Posts