Ora et labora

Percik Firman: Ora et labora
Rabu, 17 Maret 2021
Bacaan Injil : Yoh 5:17-30

Saudari/a ku ytk.,
Beberapa tahun yang lalu saya pernah datang ke gereja Katedral Jakarta. Saya melihat ada seorang bapak tua sedang bekerja di dalam gereja itu. Ia seorang diri menyulam atau merajut kursi umat dari rotan. Beberapa kursi memang sudah rusak. Dengan diterangi lampu kecil, ia memperbaiki kursi dengan tekun dan telaten.

Di usianya yang sudah tua, ia tetap bekerja dengan semangat. Tangan yang keriput masih terampil merajut rotan. Tak terbersit lelah atau bosan. Setelah berdoa di gereja itu, saya menyapa bapak itu. Dari obrolan, ia tampak bahagia. Untuk menambah kebahagiaannya, spontan kuberikan uang kepada beliau.

Dalam Katekismus Gereja Katolik (KGK) no. 2427, ditegaskan Karya manusia adalah tindakan langsung dari manusia yang diciptakan menurut citra Allah. Mereka ini dipanggil, supaya bersama-sama melanjutkan karya penciptaan.

Dengan demikian pekerjaan adalah satu kewajiban dan ibadah: “Jika seseorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan” (2 Tes 3:10). Bekerja berarti menghargai anugerah-anugerah dan talenta-talenta yang diterima dari Tuhan.

Dalam bacaan Injil hari ini Yesus menegaskan, “Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, maka Aku pun bekerja juga.” Yesus membuktikan bahwa Diri-Nya sebagai utusan Allah. Yesus melakukan pekerjaan Bapa-Nya sebagai bukti perutusan-Nya. Sejak dulu sampai sekarang Tuhan terus melakukan pekerjaanNya.

Setiap saat Tuhan selalu bekerja dengan gembira. Setiap saat Tuhan selalu menciptakan manusia baru. Setiap saat Tuhan selalu memberi hidup untuk mahluk hidup. Setiap saat Tuhan selalu mendengarkan permohonan manusia.

Pernyataan Yesus “Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, maka Aku pun bekerja juga” ini sungguh satu peringatan bagi kita akan kehebatan Tuhan. Tuhan sungguh mencintai manusia dan selalu bekerja demi keselamatan manusia.

Dalam bekerja, jangan sampai lupa untuk melandasinya dengan berdoa. Berdoa dan bekerja seperti dua sayap untuk keseimbangan hidup kita. Ora et labora. Artinya, berdoa dan bekerja. Mari kita hayati pekerjaan kita dengan 4 kartu As, yakni kerja kerAs, kerja cerdAs, kerja iklAs, dan kerja tuntAs.

Pertanyaan refleksinya, apakah dalam bekerja Anda melibatkan Tuhan? Apakah Anda memberi ruang bagi Roh Kudus untuk berkarya dalam hidup ini? Berkah Dalem dan Salam Teplok dari bumi Mertoyudan.# Y. Gunawan, Pr

Similar Posts