Allah Mencintai Pendosa yang Bertobat

Sabtu, 14 Januari 2023
Bacaan Injil : Mrk 2:13-17

Saudari/a ku ytk.,
Tuhan membenci tindakan dosa, tetapi Dia mencintai pribadi pendosa yang bertobat. Santo Yohanes  Krisostomus (349-407), seorang uskup dan pujangga Gereja pada abad IV, pernah mengungkapkan, “Apakah kamu berbuat dosa? Masuklah ke gereja dan bertobatlah dari dosa-dosamu, karena di sini menyediakan Tabibnya, bukan untuk menghakimimu, di sini tidak ada proses investigasi, dan seseorang menerima pengampunan dosanya.” 

Perkataan tersebut membuat hati kita menjadi ayem, damai dan tenang. Kenapa? Kita disadarkan bahwa kita mempunyai Allah yang maha pengampun, bukan hakim yang kejam. Dia siap merangkul dan menerima kembali kita yang sudah jatuh dalam dosa, asal kita mau bertobat.

Pesan yang sama juga disampaikan oleh Tuhan Yesus melalui sabda-Nya dalam Injil hari ini. Dia datang ke dunia ini untuk memanggil orang yang berdosa. Dia menunjukkan belas kasih dan kerahiman Allah Bapa kepada manusia yang jatuh dalam dosa.

Yesus “melihat” sang pemungut cukai yang hina ini. Ia memandang Matius dengan mata belas kasihan dan memanggilnya untuk menjadi murid-Nya.

Ada tindakan simbolis yang ditunjukkan oleh Tuhan Yesus, yaitu Dia bersedia datang ke rumah Lewi dan menikmati makanan yang disediakan. Yesus tidak jijik terhadap Lewi sang pemungut cukai yang sudah dicap negatif dan dicap pendosa oleh masyarakat Yahudi. Dia justru merangkul dan menerima Lewi dan para pemungut cukai yang lainnya dengan penuh kasih. 

Atas sapaan kasih Yesus itu, Matius kemudian “berdiri dan mengikut Dia”. Sekarang sebagai orang yang telah berubah, ia meninggalkan keuntungan yang diperolehnya secara tidak halal serta merangkul, bersama Yesus, kehidupan pemuridan dan pelayanan bagi sesama.

Hal pertama dan terutama yang dilakukan Matius adalah mengajak Yesus makan malam bersama banyak “pemungut cukai dan orang berdosa” lainnya. Ia kembali ke tempat tinggalnya dan memperkenalkan Yesus kepada orang lain. Itulah hasrat kerasulan yang nyata.

Mengutip kata-kata mendiang Paus Benediktus XVI, hasrat kerasulan berarti mewartakan Yesus bukan dengan penyebaran agama tetapi dengan ketertarikan, karena keinginan yang penuh sukacita untuk membagikan kepada orang lain tatapan Yesus yang penuh kasih dan panggilan untuk mengikuti-Nya sebagai murid-murid-Nya.

Kepada ahli-ahli Taurat dari golongan Farisi yang tidak suka dengan tindakan Yesus itu, Tuhan Yesus menegaskan sikapnya, “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa”.

Penegasan ini mau menunjukkan gambaran Allah yang diwartakan oleh Yesus. Allah selalu membuka pintu pengampunan dan penerimaan bagi manusia yang mau bertobat dan ingin berubah. 

Pertanyaan refleksinya, bagaimana sikap Anda terhadap orang-orang yang dicap negatif oleh masyarakat di sekitarmu? Bersediakah Anda datang kepada Yesus atau mengundang Yesus untuk datang ke rumahmu?

Berkah Dalem dan Salam Teplok dari Pertapaan Gedono. # Y. Gunawan, Pr

Similar Posts

  • Mencintai Pribadi Pendosa

    Percik Firman : Mencintai Pribadi PendosaSabtu Imam, 8 Maret 2025Bacaan Injil: Mrk 2:13-17 Saudari/a ku ytk.,Dalam tradisi dan budaya berbagai bangsa, makan bersama merupakan tradisi yang sangat penting. Makan bersama menjadi tanda dan sarana membangun persaudaraan, kebersamaan, dan kekeluargaan. Makan bersama juga menjadi wujud syukur atas kasih karunia Tuhan. Misalnya syukur atas ulang tahun kelahiran,…

  • Janji Tuhan Selalu Ditepati

    Percik Firman: Janji Tuhan Selalu DitepatiRabu, 23 Desember 2020Bacaan Injil: Luk 1:57-66 “Dan seketika itu juga terbukalah mulutnya dan terlepaslah lidahnya, lalu Zakharia berkata-kata dan memuji Allah” (Luk 1:64) Saudari/a ku ytk.,Janji Tuhan selalu ditepati. Ia tak pernah ingkar janji. Dalam bacaan Injil hari ini, Zakharia terbuka mulutnya selesai memberi nama anaknya, Yohanes. Hal ini…

  • Kewibawaan Yesus Sungguh Luar biasa

    Percik Firman: Kewibawaan Yesus Sungguh Luar biasaMinggu, 28 Januari 2024Bacaan Injil : Mrk. 1:21-28 Saudari/a ku ytk.,Dalam bacaan Injil hari ini, dikisahkan bagaimana kehadiran Tuhan Yesus memberikan daya kekuatan dan aura yang luar biasa. Di dalam rumah ibadat ada seorang yang kerasukan setan. Bayangkan, setan pun berani ikut masuk ke rumah ibadat. Bahkan, roh jahat…

  • Melangkahkan Kaki

    Percik Firman : Melangkahkan KakiKamis, 16 Juli 2020Bacaan Injil : Mat 11:28-30 “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberikan kelegaan kepadamu” (Mat 11:28) Saudari/a ku ytk.,Merenungkan sabda Tuhan pada hari ini, saya teringat akan refleksi seorang seminaris di Seminari Menengah Mertoyudan, Magelang. Ada seorang yang seminaris yang jarang masuk ke…

  • Percaya pada Tuhan

    Percik Firman: Percaya pada TuhanSabtu Imam, 3 Juli 2021Pesta Santo Tomas, RasulBacaan Injil: Yoh. 20:24-29 “Yesus berkata kepada Tomas: ‘Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah’” (Yoh 20:27) Saudari/a ku ytk.,Ada seorang imam yang tidak percaya atau meragukan roti anggur…

  • Amanat Agung Evangelisasi

    Percik Firman: Amanat Agung EvangelisasiSabtu, 18 April 2020Bacaan Injil: Mrk 16:9-15 “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk” (Mrk 16:15) Saudari/a ku ytk.,Dalam Anjuran Apostolik “Evangelii Gaudium” (Pewartaan Injil di Dunia Dewasa Ini), Paus Fransiskus meneguhkan umat beriman Kristiani agar ambil bagian dalam tahap baru pewartaan Injil yang ditandai dengan kegembiraan. Diungkapkan bahwa…