Berani Jujur

Percik Firman: Berani Jujur
Sabtu, 13 Juni 2020
PW Santo Antonius Padua
Bacaan Injil: Mat 5:33-37

“Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak ” (Mat 5:37)

Saudari/a ku ytk.,
Pada suatu hari ada seorang seminaris yang berkali-kali tidak mengakui bahwa rokok yang ada di saku bajunya itu miliknya. Saat ada sidak di dormit, salah seorang staf formator menemukan rokok di dalam saku baju yang tergantung di loker. Seminaris itu saya panggil. Ia bersikukuh bahwa rokok itu bukan miliknya.

Saya menanting dia sampai tiga kali. Dia tetap mengatakan, “Rokok itu bukan punya saya”. Lalu saya minta dia untuk membuat surat pernyataan tertulis di atas meterai. Dia pun sanggup. Sorenya sebelum menuliskan pernyataan, dia menemui saya dan meminta maaf. Dia pun mengakui bahwa dia merokok dan rokok itu miliknya. Dia lupa jika rokok itu miliknya…heeemmmm…

Puji Tuhan, dia akhirnya masih peka mendengarkan suara hatinya untuk jujur. Berani jujur itu hebat. Sesuatu yang tidak mudah ditanamkan dalam diri generasi muda saat ini. Kejujuran menjadi salah satu nilai dasar pembinaan calon imam di Seminari Mertoyudan.

Sabda Tuhan pada peringatan wajib Santo Antonius Padua (1195-1231), Imam dan Pujangga Gereja, mengingatkan kita untuk berkata jujur, apa adanya. “Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat.”, tegas Yesus.

Santo Antonius lahir di Lisbon, Portugal, pada tangga 15 Agustus 1195. Dia meninggal dunia dalam usia 35 tahun, tepatnya tanggal 13 Juni 1231 di Padua, Italia. Makamnya ada di dalam Basilika Santo Antonius di kota Padua. Saat liburan kuliah di Roma, saya berkesempatan ziarah ke makamnya bersama Rama Palma.

Ada teman Romo Fransiskan dari Indonesia yang tinggal dan berkarya di Basilika. Beruntunglah kami, sehingga bisa menginap semalam di komunitas Fransiskan Conventual di kota Padua, dekat Basilika tersebut. Dia bisa menjadi “guide” kami. Santo Antonius Padua dikenal sebagai pelindung barang hilang. Banyak mukjizat “barang hilang ditemukan lagi” berkat bantuan doanya.

Seorang teman Romo Fransiskan itu bercerita bahwa pernah ada kejadian kepala Santo Antonius itu hilang dari makamnya karena dicuri orang. Kejadiannya ini membuat heboh banyak orang. Lalu para Romo Fransiskan punya keyakinan bahwa pasti kepalanya akan ditemukan kembali. Kenapa? “Santo Antonius khan pelindung barang hilang. Masak kepalanya sendiri hilang tidak ditemukan…hehehe”, tutur teman itu secara sersan (serius tapi santai).

Dan betul. Tak lama kemudian, ada berita bahwa ditemukan sebuah kepala manusia di Stasiun Padua terbungkus plastik. Dan setelah dicek itu kepala Santo Antonius Padua. Lalu kepala itu dibawa ke Basilika dan disatukan dengan tubuhnya di makamnya.

Pertanyaan refleksinya, Adakah pengalaman Anda terkait dengan “berani jujur” yang mendatangkan kelegaan hati? Pernahkan Anda berdoa kepada Santo Antonius Padua untuk menemukan barang Anda yang hilang? Berkah Dalem dan Salam Teplok dari Bumi Mertoyudan.

# Y. Gunawan, Pr

Similar Posts