Kecil yang Mentes

Percik Firman : Kecil yang Mentes
Selasa, 27 Oktober 2020
Bacaan Injil : Lukas 13: 18-21

“Kerajaan Allah itu seumpama biji sesawi, yang diambil dan ditaburkan orang di kebunnya” (Luk 13: 19)

Saudari/a ku ytk,.
Apakah Anda pernah mendengar peribahasa “kecil-kecil cabai rawit”? Anda pasti tahu bentuk cabai rawit. Bentuknya kecil, tetapi pedas.

Peribahasa itu mau mengungkapkan bahwa orang itu tampaknya kecil tetapi ampuh, luar biasa atau pemberani. Meskipun orangnya kecil, tetapi dia lincah, gesit dan bisa ‘mrantasi gawe’ (dapat menyelesaikan pekerjaan dengan tuntas).

Bacaan Injil hari ini mengungkapkan sabda Tuhan Yesus tentang Kerajaan Allah itu. Kerajaan Allah itu seumpama biji sesawi yang kecil, yang diambil dan ditaburkan orang di kebunnya; biji itu tumbuh dan menjadi pohon dan burung-burung di udara bersarang pada cabang-cabangnya.

Kita tahu bahwa biji sesawi adalah yang terkecil dari segala jenis biji yang ditaburkan. Besarnya hanya satu milimeter, dan beratnya seperseribu gram. Tetapi jika biji sesawi itu tumbuh, sering tekun dirawat, disirami, dan dipupuk akan menjadi tumbuhan atau pohon besar dan tinggi, bisa mencapai tiga meter. Sehingga burung-burung di udara datang bersarang pada cabang-cabangnya.

Yesus memakai perumpamaan ini untuk mengungkapkan bahwa Kerajaan Allah dimulai dari yang kecil, sederhana; tetapi jika terus bertumbuh maka akan menjadi besar. Perumpamaan ini memotivasi kita untuk belajar bahwa Allah tidak memulai sesuatu yang menakjubkan dari hal-hal yang besar dan tampak spektakuler. Tetapi justru Allah memulai dari hal yang kecil dan sederhana.

Tak jarang kita manusia justru menghindari untuk tekun melakukan hal-hal kecil dalam hidup sehari-hari. Pinginnya serba cepat, instan. Iya nggak? Allah memulai karya-Nya dalam hidup kita dari hal-hal yang kecil. Oleh karena itu, marilah kita belajar melakukan hal-hal kecil dengan cinta yang besar kepada Tuhan.

Pertanyaan refleksinya, bagaimana ketekunan Anda dalam menjalani tugas dan kegiatan Anda sehari-hari? Berkah Dalem dan Salam Teplok dari Bumi Mertoyudan.

# Y. Gunawan, Pr

Similar Posts