Sepak Terjang sang Lightyear
Mertoyudan, Jendela – OSIS Lightyear, begitulah nama yang dipilih untuk kepengurusan OSIS semester II T.A 2024/2025. Dinahkodai oleh Francisco Diaz Galang Brajanala sebagai bidel umum dan Emanuel Ardi Chrisantana sebagai wakil bidel umum, nama Lightyear dipilih untuk memberikan harapan-harapan bagi perkembangan Seminari Menengah Mertoyudan di tahun baru 2025 ini.
Berziarah bersama warga komunitas dalam keterbukaan untuk mewujudkan kolaborasi merupakan visi yang diusung. Akan menjadi kesia-sian bila sebuah visi diusung, namun tidak ada sarana untuk mewujudkannya. Oleh sebab itu, tiga misi telah dirumuskan guna mendukung terlaksananya visi, yakni bersyukur kepada Tuhan dan alam, terbuka, dan berkolaborasi
Dalam meniti awal tugas pelayanannya, OSIS Lightyear mengikuti program LDK (Latihan Dasar Kepemimpinan), disusul dengan programasi, pada Jumat (10/01) hingga Sabtu (11/01). Dewan inti dan beberapa guru SMA Seminari Menengah Mertoyudan menjadi panitia dalam program ini.
Kegiatan LDK ini dilaksanakan dalam rangka memberikan pembekalan bagi para seminaris untuk dapat melihat keprihatinan dan mengidentifikasi serta merekapitulasi data. Ide dan tujuan dari LDK ini merupakan hasil diskusi antara dewan inti OSIS Lightyear dengan guru pendamping. Bapak Anton, selaku wakasis, mengatakan bahwa pihak guru memberikan ruang bagi para seminaris untuk merancang sendiri kegiatan LDK yang hendak dilaksanakan. Hal ini merupakan salah satu bagian dari pelatihan problem solving.
“Kegiatan programasi kali ini dirancang untuk melatih kemampuan problem solving, potret dan analisis data oleh para seminaris, supaya para seminaris siap untuk melihat keprihatinan-keprihatinan yang ada di komunitas Seminari Menengah Mertoyudan sebagai dasar penyusunan program-program pelayanan,” ujar Pak Anton
Sebagai bagian dari proses LDK ini, anggota OSIS dikelompokkan berdasarkan basis karya kebidelan lalu ditugaskan untuk meneliti sektor-sektor pekerjaan seperti UMKM, perpustakaan, puskesmas, dan pasar. Tujuan utamanya adalah melakukan observasi lalu menuliskan data.
Saat pelaksanaan LDK hari pertama, berita buruk tiba-tiba datang menghampiri proses LDK hari itu. Jumat (10/01), ketika proses pembelajaran hendak dimulai, tersiar kabar duka dari salah satu ayah seminaris, sehingga para anggota OSIS dari Medan Madya dan segenap seminaris Medan Madya pergi melayat. Sebagian anggota OSIS Lightyear tak dapat mengikuti LDK secara utuh di hari pertama.
Programasi di hari Sabtu (11/1) dilaksanakan di aula Seminari Menengah Mertoyudan. Sebagai salah satu bagian dari kegiatan ini, perwakilan seminaris dari masing-masing basis karya kebidelan memaparkan hasil rekapitulasi dan analisis data dari proses LDK. Kegiatan dilanjutkan dengan programasi dan pleno internal. Setiap kebidelan merancang dan mempresentasikan program pelayanan yang akan dilaksanakan selama satu semester ke depan.
Penyusunan program pelayanan bukanlah sekadar menyusun sebuah rencana yang nantinya akan menjadi wacana. Namun, ini menjadi sebuah ajang untuk bisa mengasah kekritisan otak. Tentunya, semua harus didasari oleh seberapa perlu, seberapa penting, dan seberapa bergunanya terhadap perkembangan Seminari Menengah Mertoyudan. Di balik semua itu, realistis juga harus dikedepankan.