LECTIO BREVIS Tahun Scientia 2025/2026

Tahun terus berjalan siklus berulang, dan tahun ini mengulangi apa yang kita lakukan pada tahun 2022/2023 yaitu tahun Scientia. Kembalinya tahun Scientia tidak berarti meninggalkan pembinaan Sanctitas dan Sanitas. Ketiganya merupakan kesatuan yang tetap harus dikembangkan dan dihidupi oleh setiap pribadi dalam proses formasi Seminari Menengah Mertoyudan (SMM).

Kemampuan membaca dan menulis

Menengok sedikit apa yang menjadi fokus tahun Scientia 2022/2023 yang menekankan kemampuan literasi yang tinggi. Para seminaris diharapkan menjadi pelayan rohani masa depan yang kompeten dilengkapi dengan kemampuan lain yang diperlukan untuk berkarya. Literasi adalah kemampuan dasar formasi SMM untuk bisa menjadi pribadi bisa diutus untuk menjalankan pelayanan pastoral maupun kepemimpinan.

Kita mengenal adanya jenis-jenis literasi seperti: literasi baca dan tulis, literasi numerasi, literasi finansial, literasi digital, literasi seni dan budaya, literasi musik, dll. Kemampuan literer apa pun tidak mungkin dengan proses instan, keyakinan saya, semua harus disertai dengan ketekunan dan latihan terus menerus sampai bisa.

Sambil terus menekankan memampuan literasi dalam aneka bidang, marilah pada tahun Scientia 2025/2026 menfokuskan diri pada preningkatan kemampuan membaca dan menulis serta menarasikan pengalaman dalam bentuk publikasi ilmiah yang bisa mencerahkan orang dan pembaca menemukan makna serta pesan tulisan kita. SMM sudah lama dikenal karena kemampun menulis para seminarisnya bersama para formatornya. Kita semua perlu terlibat agar SMM menghasilkan tulisan dan publikasi lain yang menyuarakan siapa kita, sambil terus berbagi kemampuaan kepada anak muda dan kepada masyarakat.

Tetap mengutamakan panggilan

Apa pun yang menjadi fokus pembinaan setiap tahunnya, tujuan SMM tetaplah membina dan ”menyelenggarakan pendidikan keagamaan khusus bersama dengan pendidikan humaniora dan ilmiah demi pembinaan panggilan.” (Kitab Hukum Kanonik 234.1). Oleh karena itu upaya meningkatkan kemampuan literasi dan kualitas pendidikan SMM harus mendukung tumbuh kembangnya panggilan para seminaris.

Saya tegaskan lagi bahwa keberadaan SMM adalah untuk membina panggilan anak muda menjadi imam Katolik. Kesadaran ini harus terus dan selalu ada pada setiap seminaris yang harus siap menyediakan diri untuk pembinaan menjadi imam bukan yang lain. Kesadaran serupa pun harus ada pada diri para romo, frater, bruder, suster, guru dan pendidik lainnya bahwa tugas kita adalah membantu pertumbuhan benih panggilan menjadi imam agar semakin kuat. Bagi yang merasa tidak memiliki panggilan menjadi imam tidak perlu malu untuk mengakui dan mundur dari Seminari ini. Saya sering mengatakan bahwa tidak setiap pribadi baik harus menjadi imam, tetapi menjadi imam harus pribadi baik.

Bimbingan rohani

Saya sadar bahwa kemantaban panggilan setiap pribadi berbeda-beda, kedalaman rohani setiap orang berbeda, kemampuan intelektual setiap seminaris berbeda-beda demikian juga hal kesehatan. Karena situasi yang demikian itu saya menekankan pentingnya melakukan percakapan rohani yang mendalam dengan pembimbing rohani. Pertemuan dengan para pembimbing rohani menjadi saat personal yang bisa membantu melakukan pertimbangan dan penegasan bersama demi kemajuan kehidupan pribadi sebagai calon imam. Bimbingan rohani bukan sekedar formalitas tetapi menjadi kesempatan terbuka menyampaikan pertumbuhan pribadi dengan segala pergulatannya.

Dari percakapan rohani dengan para seminaris saya menjadi tahu bahwa hal yang paling mudah ditinggalkan oleh para seminaris adalah bacaan rohani dan kegiatan rohani lainnya. Kepadatan acara dan banyaknya tugas tidak sedikit yang mengorbankan kegiatan kerohanian, padahal tugas imam yang pokok adalah menjadi pelayan rohani. Lebih lanjut dikatakan dalam KHK 241.1 sebagai berikut: “Hanya mereka yang dianggap mampu untuk membaktikan diri bagi pelayanan rohani untuk selama-lamanya, dengan memperhatikan bakat-bakat manusiawi, kesusilaan dan intelektual, kesehatan jasmani dan psikis, dan juga maksud jujur, boleh diterima oleh Uskup di seminari tinggi.”

Mutlak jujur

Sehebatnya aku, sebaiknya aku tetap ada kelemahan dan kerapuhan. Maka perlu dengan rendah hati dan jujur mengakui bahwa aku bukanlah peribadi sempurna. Di masa lalu ada masalah ketidakjujuran dan kesusilaan. Apakah akan terulang? Saya mengatakan bahwa kita yang merasa dipanggil ini membawa ketubuhan sebagai seorang lelaki. Kita semua di SMM yang mencoba menaggapi panggilan menjadi imam ini adalah makluk seksual. Itu tidak bisa dipungkiri. Maka seperti ditulis dalam buku KHK pokok di atas cara bertindak kita harus sesuai dengan norma-norma kesusilaan seperti layaknya orang yang mau menjadi imam.

Seorang imam dipercaya umat salah satunya karena integritasnya yang baik. Jujur! SMM yang kita cintai ini harus menjadi tempat yang bisa melatih setiap dari kita untuk jujur dalam hal apa pun. Kejujuran selalu berangkat dari diri sendiri, maka marilah kita bertindak jujur demi hidup kita supaya bisa dipercaya. Marilah setahun ke depan ini kita sebagai komunitas SMM memperkokoh diri dalam bidan scientia kita terutama peningkatan kualitas dan kuantitas penulisan serta publikasi tanpa meninggalkan kekokohan panggilan menjadi imam yang jujur dan rendah hati. Tuhan memberkati.

Mertoyudan, 10 Juli 2025

V. Istanto Pramuja SJ

Similar Posts