Mengasihi Allah dan Sesama

Percik Firman : Mengasihi Allah dan Sesama
Jumat, 21 Agustus 2020
PW St. Pius X, Paus
Bacaan Injil: Mat 22:34-40

“Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu” (Mat 22:37)

Saudari/a ku ytk.,
Dalam bacaan Injil pada peringatan wajib Santo Pius X hari ini dikisahkan ada seorang ahli Taurat yang bertanya kepada Yesus untuk mencobai Dia. Dia bertanya tentang sesuatu yang dipandang sungguh sulit, yaitu “Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat?”

Pertanyaan ini sulit karena dalam Hukum Taurat ada 613 butir peraturan. Mereka membagi Hukum Taurat itu menjadi 248 perintah dan 365 larangan.

Yesus tahu arah pertanyaan mereka untuk menjebak-Nya. Maka Yesus dengan bijaksana menegaskan bahwa inti dari Hukum Taurat adalah mengasihi Allah dan mengasihi sesama manusia. Yang dikenal dengan Hukum Kasih. Itulah sari pati atau kentos dari segala peraturan. Dengan jawaban ini, Yesus telah merangkum semua Hukum Taurat, yang disebutkan dalam Kitab Ulangan (Ul 6:5) dan Kitab Imamat (Im 19:18).

Mengasihi Allah dan sesama itu pula yang sepanjang hidup dihayati oleh Santo Pius X (1835-1914) yang kita peringati hari ini. Dalam surat wasiatnya, ia menulis, “Saya dilahirkan miskin, saya hidup miskin, saya berharap mati miskin.”

Nama asli Paus Pius X adalah Giuseppe (= Yosef) Sarto. Dia seorang pelajar miskin, anak kedua dari delapan bersaudara. Ayahnya seorang pegawai pos. Meski miskin, Bapak dan Mamaknya mengajarinya bagaimana mencintai Yesus dan Gereja-Nya melalui teladan cinta kasih dan kepedulian kepada sesama.

Selama menjadi imam, ia biasa memberikan segala yang ia miliki demi membantu mereka yang membutuhkan. Bahkan setelah menjadi Uskup di kota Mantua dan kemudian menjadi Kardinal, ia masih suka membagi-bagikan apa yang ia miliki kepada mereka yang berkekurangan. Ketika Kardinal Yosef Sarto ini diangkat menjadi paus, ia memilih nama Pius X.

Ketika Mamaknya datang mengunjunginya di Vatican, Paus Pius X menunjukkan kepada mamaknya cincin kepausannya. Sang Mama berkata, “Kamu tidak akan mengenakan cincin itu hari ini, jika aku tidak terlebih dahulu mengenakan cincin ini,” kata mamaknya sambil menunjukkan kepada Paus cincin emas perkawinannya.

Secara istimewa Paus Pius X dikenang karena cintanya yang berkobar-kobar kepada Ekaristi Maha Kudus. Bapa Suci mendorong semua orang untuk menyambut Yesus dalam Ekaristi sesering mungkin. Bahkan setiap hari. Pentingnya ikut Misa Harian.

Ia juga mengijinkan anak-anak (umur 9 tahun) menyambut Komuni Kudus. Sebelumnya, seseorang harus menunggu sampai usia 14 tahun untuk dapat komuni pertama. Paus meyakini bahwa Komuni Kudus memberi kekuatan nutrisi rohani yang diperlukan untuk melakukan segala sesuatu demi kasih kepada Yesus dan sesama.

Pertanyaan refleksinya, bagaimana sikap Anda kepada Allah dan sesama akhir-akhir ini? Selamat berpesta pelindung bagi Anda, sekolah, lingkungan atau paroki Anda yang bernaung di bawah perlindungan Santo Pius X. Berkah Dalem dan Salam Teplok dari bumi Mertoyudan.

# Y. Gunawan, Pr

Similar Posts

  • Paskahan Bareng Maria Magdalena

    Nganti sepréné rasané riyaya Paskah, wungu Dalem Sang Kristus kalah regeng katimbang pahargyan Natal, Wiyosan Dalem Sang Timur. Kamangka sejatiné Paskah iku kekeran sing dadi dhasaring pengandel kita. Ewasemono, rasaku malah ana apiké, amarga ateges during patia diceclonèh dening gebyaring donya sing kaya-kaya ngajani lan ngajari blanja ora kira-kira. Basa populèré, konsumtif sing ateges “mengonsumsi…

  • Sikap yang Benar dalam Berdoa

    Percik Firman : Sikap yang Benar dalam BerdoaSabtu, 13 Maret 2021Bacaan Injil: Luk 18:9-14 “Dia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: ‘Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini” (Luk 18:13) Saudari/a ku ytk.,Melalui sabda Tuhan hari ini, kita disadarkan akan sikap yang benar dalam berdoa. Yang dituntut pertama-tama dalam berdoa…

  • Memaknai Yesus bagiku

    Percik Firman : Memaknai Yesus bagikuKamis, 17 Feb 2022Bacaan Injil: Mrk. 8: 27-33 Saudari/a ku ytk.,Dalam bacaan Injil hari ini Tuhan Yesus bertanya kepada para murid saat dalam perjalanan di Kaisarea Filipi: “Apa katamu, siapakah Aku ini?” Salah satu jawabannya disampaikan oleh Simon Petrus, ”Engkau adalah Mesias”. Sedangkan orang banyak memandang Yesus bermacam-macam. Ada yang…

  • Pribadi Pembawa Damai

    Percik Inspirasi : Pribadi Pembawa DamaiJumat, 22 Oktober 2021PF St. Yohanes Paulus II Hari ini, 22 Oktober, Gereja merayakan Peringatan Fakultatif Santo Yohanes Paulus II (1920-2005). Perayaan ini sudah ditetapkan Gereja sejak tahun 2014. Dia adalah Paus yang menjadi anak yatim piatu sejak umur 20 tahun ini. Dia pribadi yang tegar, murah senyum, dan dikenal…

  • Pengampunan Tak Terbatas

    Percik Firman: Pengampunan Tak TerbatasKamis, 12 Agustus 2021Bacaan Injil: Mat 18:21-19:1 Saudari/a ku ytk.,Merenungkan bacaan Injil hari ini, saya teringat akan sharing salah seorang umat. Beliau memberi kesaksian untuk mengampuni suaminya. Mereka dulu menikah di Gereja katolik dengan dispensasi beda agama. Dalam perjalanan waktu, mereka dianugerahi anak. Sang suami selingkuh dan menikah lagi. Padahal biaya…

  • Menyuarakan Kebenaran

    Percik Firman : Menyuarakan KebenaranRabu, 9 September 2020Bacaan Injil : Luk 6:20-26 “Berbahagialah kamu, jika karena Anak Manusia orang membenci kamu, dan jika mereka mengucilkan kamu, dan mencela kamu serta menolak namamu sebagai sesuatu yang jahat” (Luk 6:22) Saudari/a ku ytk.,Ada orang Katolik yang berkualitas dan jujur di lembaga pendidikan negeri dihambat naik jabatan atau…